LAPORAN
PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI
PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI
“PETA BATANG
PARAMBAHAN”
‘KABUPATEN SIJUNJUNG’
OLEH
DEVIN
ARDHI SAPUTRA
1205894/2012
PENDIDIKAN
GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kurnia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pratikum geomorfologi dengan yang
semestinya.
Laporan
ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pratikum
geomorfologi dijurusan pendidikan geografi Universitas Negeri Padang dengan
harapan semoga laporan ini dapat memenuhi harapan semua pihak.
Dalam
pembuatan laporan ini penulis telah banyak mendapat panduan dan saran dari
berbagai pihak, untuk itu penulis berterima kasih kepada Dosen pembimbing,
orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah mendukung terciptanya laporan
ini.
Penulis
menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima
kritik dan saran dengan lapang dada untuk kesempurnaan pembuatan laporan di masa yang akan datang.
Padang, November 2014
Penulisan
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pendekatan
Survei Geomorfologi.............................................................................. 3
B. Alat- alat Pratikum Geomorfologi.............................................................................. 4
C. Bahan Pratikum dan Cara Pembuatannya.................................................................. 4
D. Diagram Urutan Pembuatan Peta............................................................................... 14
BAB III: PENUTUPAN
A. Kesimpulan................................................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................................... 16
ii
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari bentangan alam atau bentuk permukaan bumi. Dalam
mata kuliah jurusan geografi, geomorfologi sangatlah penting karna dapat member
informasi bagaimana ciri khas atau bentuk pada suatu lahan yang baik atau tidak
dalam suatu daerah, dan juga dapat mengkajai kelayakan dalam penempatan
segalanya. Pratikum Geomorfologi merupakan mata kuliah bersyarat setelah dapat
lulus dari mata kuliah Geomorfologi Indonesia dimana ini mengkaji seluruh bentangan
alam yang ada di indonesia. Namun sebelum Geomorfogi Indonesia, kita haruslah
lulus terlebih dahulu mata kuliah Geomorfologi umum.
Pratikum
Geomorfologi merupakan pengaplikasian dari ilmu geomorfologi dimana kita di
ajarkan dan di wajibkan membuat peta 11 dengan keterangan selengkapnya seperti
yang ada pada unsur- unsur peta. Peta sebelas (11) seperti : peta topografi,
peta geologi, peta jenis tanah, peta DAS, peta satuan bentuk lahan, peta satuan
lahan, peta orde sungai Horton, peta orde sungai strahler, peta terapan
geomorfologi, dan peta lereng.
B.
RUMUSAN MASALAH
Pada
kesempatan kali ini penulis hanya akan membahas mengenai tentang :
- Apa saja
pendekatan survei dalam geomorfologi?
- Alat- alat
apa saja yang di gunakan pada pratikum geomorfologi??
- Bahan-
bahan apa saja yang di perlukan dan cara pembuatannya dalam pratikum
geomorfologi ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat
mengetahui apa saja pendekatan survei di dalam geomorfologi?
2. Untuk
mengetahui alat- alat apa saja yang di gunakan dalam pratikum geomorfologi?
3. Untuk
mengetahui bahan- bahan yang di gunakan dalam pratikum dan mengetahui bagaimana
cara pembuatannya
4. Megetahui
bentuk urutan dalam pembuatan peta dalam bentuk subuah diagram
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam mata kuliah pratikum geomorfologi,
kami mempelajari dalam 2 bentuk yakni pratikum dalam bentuk manual dan pratikum dalam bentuk digital. Pratikum geomorfologi mempunyai
pendekatan survei geomorfologi, dimana ketrangan lebih lengkapnya sebagai
berikut :
A.
Pendekatan
Survei Geomorfologi
1. Pendekatan
Survei Analitik
Penggunaan dalam
pendekatan ini meliputi peta morfologi, geologi, tanah, hidrologi, dan
penggunaan lahan. Dalam pendekatan ini dapat di gunakan dalam terapan geomorfologi seperti, peta bahaya, peta
kerentanan, peta resiko, peta kemampuan lahan, peta kesuaian lahan, peta
keterlintasan jalan.
2. Pendekatan
Survei Sintetik
Pnedekatan
ini meliputi sebagai berikut :
·
Morfografi, berupa lapangan atau lokasi.
·
Morfogenesis, berupa kemiringan lereng
atau ketinggian suatu tempat.
·
Morfokronologi, berupa asal usul suatu
bentuk lahan.
·
Morfokronologi, berupa urutan
pembentukan bentuk lahan dari yang muda hingga tua (dilihat dari umur batuan).
·
Morfoasosiasi, berupa kaitan suatu
bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain.
3.
endekatan Survei Pragmatik
Berupa
gabungan dari pendekatan survei analitik dan pendekatan survei sintetik.
4.
Alat- Alat Yang Digunakan Dalam Pratikum
Geomorfologi
1)
Kertas kalkir
2)
Selotip
3)
Pena rapido
4)
Rol sablon
5)
Tinta
6)
Rol biasa
5.
Bahan
Pratikum dan cara pembuatannya
Sebelum
masuk dalam bahan- bahan yang di gunakan dalam pratikum, terlebih dahulu harus
di ketahui bahwa DAS wajib di buat dalam setiap jenis peta, kecuali peta jenis
tanah.
1) Peta
Topografi atau RBI
Peta topografi sendiri adalah peta yang memiliki posisi secara
vertikal dan horizontal yang isinya terdiri dari relief, perairan, tumbuh-
tumbuhan, dan hasil budaya manusia. Dalam pratikum geomorofologi, peta
topografi dapat di peroleh di PSDA ( ). Peta topografi dapat di gunakan untuk
peta lereng dan peta penggunaan lereng.
Cara pembuatan peta di
kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan menggunakan pena rapido yang telah di
cari dengan keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur peta . Pembuatan
keterangan menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Pena
rapido yang dipakai tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendiri
menggunakan ukuran 0, 5, dan untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0,
3, dan untuk konturnya menggunakan 0, 2 beserta untuk tulisan di dalam DAS dan
keterangannya. Dalam paket rapido terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0,
5.
2) Peta
Geologi
Peta geologi merupakan
salah satu peta yang penting dalam pratikum geomorfologi, karna dapat digunakan
untuk peta satuan lahan litologi ke peta satuan bentuk lahan, dan peta satuan
lahan. Peta geologi ini dapat di ambil dari Dinas Pertambangan yang ada pada
daerah yang akan kita buat pada peta di dalam pratikum.
Cara pembuatan peta di
kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS dengan menggunakan pena
rapido yang telah di minta dari Dinas Pertambangan daerah DAS setempat.
Ø Pena
rapido yang dipakai tergantung dari
ukurannya. Biasanya untuk DAS sendiri menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis dan
pembuatan nama menggunakan 0, 3 serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam
DAS. Dalam paket rapido terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
Ø Setelah
selesai DAS nya, baru buat jenis- jenis batuan yang ada pada DAS tersebut
beserta dengan keterangan . Pembuatan keterangan menggunakan rol sablon yang di
sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Setelah
selesai DAS nya, baru buat jenis- jenis batuan yang ada pada DAS tersebut
beserta dengan keterangan yang lengkap berdasarkan unsur- unsur peta.
3) Peta
Jenis Tanah
Peta ini juga tidak
jauh pentingnya juga dalam pratikum, ini di sebabkan karna dalam pembuatan peta
satuan lahan di butuhkan untuk mengoverlay dengan
peta- peta lainnya.
Peta ini di dapat dari Dinas Pertanian atau pada BNPB (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana).
Cara pembuatan peta di
kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta (dijiplak) dengan menggunakan pena rapido yang telah di
cari di Dinas Pertanian atau BNPB dengan keterangan lengkap berdasarkan unsur-
unsur pada peta.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk garis tepi
dan pembuatan nama menggunakan 0, 3 serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di
dalam DAS. Dalam paket rapido terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
4) Peta
DAS (Daerah Aliran Sungai)
Peta DAS merupakan satu
kesatuan yang berfungsi untuk membagi air. Dalam pratikum mapping unit atau
satuan pemetaan dalam pratikum geomorfologi adalah DAS. DAS ini bisa di cari
dengan Peta Topografi atau RBI, Citra, Dem (Digital Elevation Modle atau
digital ketinggian 3D).
Tahapan dalam mencari
DAS dari peta topografi :
·
Amati dari bagian hulu sungai (semuanya)
·
Amati titik ketinggian atau triagulasi
di sekitar hulu sungai.
·
Amati garis kontur yang membentuk igir
atau punggungan yang berbeda di sekitar titik ketinggian/ hulu sungai.
·
Extraporasi atau penarikan garis pada
igir yang berada di luar hulu sungai.
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
5) Peta
Lereng
Peta
lereng sendiri di ambil dari peta topografi atau peta RBI. Untuk dapat membuat
peta lereng di perlukan sebuah rumus : jumlah garis kontur yang memotong garis
diagonal dikurang dengan 1, lalu di bagi dengan antara panjang diagonal yang
memotong garis kontur dan skala. Namun terlebih dahulu skala dan panjang diagonal yang memotong
garis kontur di kali, maka baru bisa di bagi. Setalah itu baru di kali dengan
100%, maka dapat hasil dan dapat mengklasifikasian dalam lereng pada peta.
Klasifikasi Lereng:
v 0-
2% = datar
v 3-
8% = landai
v 9-
15% = miring
v 16-
25% = agak curam
v 26-
45% = curam
v 46-
65% = sangat curam
v >
66% = terjal
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Sebelum
itu kita harus mencopy peta topografi untuk di jadikan sebagai buram mencari
klasifikasi lereng dengan rumus di atas, lalu tarik garis besarnya dan buat
peta berdasarkan klasifikasinya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendiri
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3 serta 0, 2
untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido terdapat 3 jenis
ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
6) Peta
Satuan Bentuk Lahan
Peta
satuan bentuk lahan ini mengacu pada aspek – aspek sebagai berikut:
a) Aspek
Morfologi, terbagi atas 2 yaitu Morfografi dimana mengkofigurasi permukaan
bumi, dan Morfometri yaitu kelas lereng.
b) Aspek
Morfogenesis, dapat di lihat dari peta geologi, peta jenis tanah, dan struktur batuan.
c) Aspek
morfokronologi, yaitu urutan dari bentukan pembentukan lahan dimana dapat di
lihat dari umur batuan.
d) Aspek
morfoasosiasi, yaitu berdasarkan
lingkungannya.
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Overlay
peta geologi dan peta lereng yang sudah di klasifikasikan (khusus untuk peta
geologi, jenis batuannya harus di rubah dalam jenis morfologinya, contoh
andesit di jadikan Vulkanik).
Ø Jika
dalam lereng ketinggiannya + 500 M, berarti termasuk dalam pegunungan, namun
jika kurang dapat di katergorikan dengan perbukitan.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya yang disesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta (dijiplak) dengan menggunakan pena rapido yang telah di
overlay dengan keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta.
Ø Jika
dalam peta ada daerah yang sama yang berdekatan, maka garis pembatas keduanya
di hilangkan dan dijadikan satu daerah.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
7)
Peta Penggunaan Lahan
Peta penggunaan lahan ini adalah salah satu
terpenting dalam pratikum geomorfologi, itu semua di karenakan peta penggunaan
lahan diperlukan dalam overlay untuk membentuk peta satuan lahan dengan peta-
peta lainnya.
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Penggunaan
lahan di cari pada peta topografi beserta dengan keterangnnya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
8) Peta
Satuan Lahan
Peta satuan lahan adalah peta yang
dekat dengan permukaan bumi yang memiliki karateristik tertentu yang masih
dapat dipetakan. Dalam pembuatan peta ini bisa di katergorikan sedikit sulit
dari yang lain. Itu dikarenakan karna dalam pembuatan lahan kita perlu
mengoverlay 5 peta, yakni: peta satuan bentuk lahan, peta lereng, peta
penggunaan lahan, peta jenis tanah, dan peta geologi.
Cara pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Overlay
peta geologi dan peta lereng yang sudah di klasifikasikan (khusus untuk peta
geologi, jenis batuannya harus di rubah dalam jenis morfologinya, contoh
andesit di jadikan Vulkanik), peta satuan bentuk lahan, peta jenis tanah, dan
peta penggunaan lahan.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta (dijiplak) dengan menggunakan pena rapido yang telah di
overlay dengan keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan
keterangan menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Jika
dalam peta ada daerah yang sama yang berdekatan, maka garis pembatas keduanya
di hilangkan dan dijadikan satu daerah.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendiri
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
9) Peta
Terapan Geomorfologi (Tingkat Bahaya Longsor)
Peta terapan
geomorfologi ini berhubungan dengan peta
satuan lahan. Itu dikarenakan karena peta terapan ini dapat di cari jika
peta satuan lahannya sudah di tentukan jenisnya atau bisa dikatakan bahwa data
dari peta terapan ini berasal dari peta satuan lahan. Dalam hal ini saya
sebagai penulis mengambil peta terapan geomorfologi tingkat bahaya longsor
dimana untuk mendapatkan peta kita harus mencari memakai rumus. Sebagai contoh
sebagai berikut :
Misalkan dalam peta satuan lahan
mengoverlay 5 buah peta dimana dalam intervalnya tersebut paling tinggi 5 dan
paling rendah 1 setelah di beri kelas dalam masing- masing peta. Lalu kita akan
membuat peta tingkat bahaya longsor ini menjadi
3 buah kelas (K) yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi.
i = c – b = 5. 5 – 1. 5 = 20 : 3= 6
K 3
5 = interval tertinggi
5 = jumlah dari peta yang di
overlay
1 = jumlah interval terendah
K = jumlah kelas yang akan di buat
Setelah di cari ternyata jarak kelas
lerengnya adalah 6, maka dari itu kita harus cari dari berapa ke berapa untuk
menentuka kelas lerengnya.
5- 11
= rendah
12- 18 = sedang
>19 = tinggi
5
adalah jumlah dari interval yang terendah lalu di tambah dengan 6 dari hasil
rumus tadi untuk menentukan kelas lerengnya. Sebaiknya di buat di kertas buram
terlebih dahulu, lalu bisa di buat di kertas kalkir dengan sempurna.
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
peta satuan lahan untuk panduan membuat peta terapan geomorfologi tingkat
bahaya longsor dan cari seperti pada contoh di atas.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
10) Peta
Orde aliran Strahler
Pada peta ini, kita hanya memahami dan
menganalisisnya serta memerlukan DASnya saja serta perlu mengklasifikan dan
memberikan keterangannya sebagai berikut :
1 = untuk anak sungai
2= cabang sungai induk
3= sungai induk
Cara pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya. Lalu tandai
dalam DAS tersebut sesuai dengan klasifikasinya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5
11) Peta
Orde Sungai Horton
Peta ini tidak jauh beda dengan
peta orde sungai strahler, yang hanya membedakan adalah jenis klasifikasinya
saja, dimana sebagai berikut :
1 = untuk anak sungai
2= untuk gabungan anak sungai
3= cabang sungai induk
4= sungai induk
Cara
pembuatan peta di kertas kalkir.
Ø Siapkan
kertas kalkir berukuran A3, pena rapido, dan penggaris, dan rol sablon untuk
keterangannya.
Ø Garis
tepi pada kertas kalkir, lalu setelah itu buat peta DAS (dijiplak) dengan
menggunakan pena rapido yang telah di cari pada peta topografi dengan
keterangan lengkap berdasarkan unsur- unsur pada peta. Pembuatan keterangan
menggunakan rol sablon yang di sesuaikan dengan pena rapidonya. Lalu tandai
dalam DAS tersebut sesuai dengan klasifikasinya.
Ø Pena
rapido yang dipakai itu tergantung dari ukurannya. Biasanya untuk DAS sendir
menggunakan ukuran 0, 5, untuk garis tepi dan pembuatan nama menggunakan 0, 3
serta 0, 2 untuk keterangan dan tulisan di dalam DAS. Dalam paket rapido
terdapat 3 jenis ukuran yakni, 0, 2; 0, 3; 0, 5.
SKEMA
PEMBUATAN PETA SEBELAS
|
BAB
III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Pada
kesempatan ini, pendekatan survei geomorfologi terbagi atas :
Ø
Pendekatan Survei Analitik
Ø Pendekatan
Survei Sintetik
Ø Pendekatan
Survei Pragmatik
Alat- Alat Yang Digunakan Dalam Pratikum
Geomorfologi adalah :
Ø Kertas
kalkir
Ø Selotip
Ø Pena
rapido
Ø Rol
sablon
Ø Kertas
millimeter
Bahan
Pratikum yang di gunakan, antara lain :
Ø Peta
Topografi atau RBI
Ø Peta
Geologi
Ø Peta
Jenis Tanah
Ø Peta
DAS (Daerah Aliran Sungai)
Ø Peta
Lereng
Ø Peta
Satuan Bentuk Lahan
Ø Peta
Penggunaan Lahan
Ø Peta
Satuan Lahan
Ø Peta
Terapan Geomorfologi (Tingkat Bahaya Longsor)
Ø Peta
Orde aliran Strahler
Ø Peta
Orde Sungai Horton
Untuk diagram urutan dalam pembuatan peta sendiri bisa di
lihat dari gambar yang berada pada lembar pembahasan.
B.
Saran
Penulis mengharapkan dengan adanya
laporan ini, kita semua dapat memahami bagaimana Proses dalam pembuatan peta
sebelas (11) ini, dan bagaimana proses dari pengambilan data sampai peta
menjadi peta yang sempurna berdasarkan dari unsur- unsure peta yang ada, dengan
tujuan untuk mengetahui daerah- daerah yang mempunyai lereng yang tinggi,
tingkat bahaya longsor, tempat- tempat dalam penggunaan lahan, dan sebagainya
yang dapat member keuntungan pengetahuan baik secara moril atau materil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar