ANALISIS PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK LAHAN DAN KARAKTERISTIK SOSIAL AKIBAT BENCANA GEMPA,
TSUNAMI, BANJIR DAN LONGSOR
Makalah Geografi Kebencanaan
(Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Geografi Kebencanaan)
OLEH:
DEVIN ARDHI SAPUTRA (12058940)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirabbil ‘aalamiin,
puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis perubahan karakteristik fisik lahan
dan karakteristik sosial akibat bencana gempa, tsunami, banjir dan longsor “ ini dengan lancar. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Geografi kebencanaan di
jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, semester Juli-
Desember 2014.
Dalam penyelesaian makalah ini
penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, masukan, nasehat dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada: Dosen pembimbing mata kuliah Geografi Pembanguan, teman-teman yang
seperjuangan terutama bagi rekan-rekan Pendidikan Geografi 2012 yang telah
memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dalam hal
penulisan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Padang, Oktober 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perubahan Lingkungan
Fisik. Lingkungan fisik meliputi seluruh penampakan permukaan bumi kita. Permukaan bumi yang tertutup oleh
tanah disebut daratan. Beberapa daerah daratan berada di tempat yang
rendah, misalnya lembah. Ada juga daerah daratan yang berada di tempat
tinggi, misalnya perbukitan dan pegunungan. Daerah pegunungan lebih tinggi
dibandingkan daerah perbukitan. Permukaan bumi yang tertutup oleh air
disebut perairan. Daerah perairan antara lain rawa-rawa, danau, sungai, dan lautan.
Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan
karena adanya peristiwa alam, misalnya banjir dan kekeringan. Peristiwa
alam dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adanya perubahan
cuaca. Peristiwa alam seperti mendung, hujan, panas, dan angin
disebabkan oleh cuaca. Cuaca dapat berubah dari waktu ke waktu.
Perubahan cuaca ini dapat memengaruhi keadaan lingkungan. Berikut ini beberapa
peristiwa lam yang dapat mengubah lingkungan fisik.
Dalam suatu lingkungan, semua
komponen-komponen yang ada di dalamnya harus selalu dalam keadaan seimbang.
Jika tidak, akan terjadi gangguan. Akibat yang lebih parah lagi, yaitu
terjadi kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat terjadi antara
lain karena banjir, erosi, longsor, dan abrasi. Berikut akan dibahas
mengenai penyebab banjir, erosi, longsor, dan abrasi, serta akibat yang
ditimbulkannya
Pola kehidupan manusia cenderung
dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan setempat, tidak terkecuali dengan
kehidupan sosial ekonominya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pemanfaatan
lahan oleh manusia harus disesuaikan dengan kondisi fisik lainnya, antara lain
jenis tanah, cuaca, ketersediaan air, kemiringan lereng, ataupun dengan kondisi
curah hujannya. Secara umum, pemusatan manusia atau penduduk menempati wilayah
yang mempunyai ciri fisik ideal, antara lain,
topografinya datar atau landai, mudah
memperoleh air tanah, kondisi udara sejuk, dan kondisi tanah yang subur. Akan
tetapi, kondisi ideal ini tidak tersebar merata di permukaan bumi ini. Oleh
karena itu, manusia dituntut mampu beradaptasi dan mengembangkan kemampuan
dirinya agar dapat mengurangi pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.
Berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan fisiknya, aktivitas sosial ekonomi
manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu aktivitas manusia di daerah pantai,
di daerah dataran rendah, dan di daerah dataran tinggi atau pegunungan.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun masalah yang dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Perubahan
karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana banjir
2. Perubahan
karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana tsunami
3. Perubahan
karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana gempa bumi
4. Perubahan
karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana longsor
5. Hubungan
antara kondisi fisik dan kondisi sosial.
C. TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana banjir.
2. Untuk
mengetahui karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana tsunami
3. Untuk
mengetahui karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana gempa bumi.
4. Untuk
mengetahui karakteristik fisik dan sosial lahan akibat bencana longsor
5. Mengetahui
hubungan antara kondisi fisik dan kondisi sosial
6. Untuk
memenuhi tugas tengah semester mata kuliah geografi bencana.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ANALISIS
PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK LAHAN DAN PERUBAHAN KARAKTERISTIK SECARA SOSIAL
AKIBAT BENCANA GEMPA, TSUNAMI, DAN BANJIR
1.
Analisis
Perubahan Karakteristik Lahan Akibat Bencana Banjir
Banyak
dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena
musibah banjir baik itu dampak perubahan fisik lahan maupun berdampak kepada
sosial lasyarakat. Oleh karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang
tinggal di pemukiman rawan banjir. Berikut dampak-dampak terhadap lingkungan
karena banjir :
·
Dampak Sosial
Banjir dapat melumpuhkan jalur
transportasi. Bila bencana banjir datang banyak jalanan yang lumpuh dan tidak
bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena
genangan air yang cukup tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu
melewati daerah tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh dan macet
total. Selain mobil dan motor, lalu lintas kereta api pun jadi terhambat akibat
banjir.
Banjir dapat merusak dan
menghilangkan harta benda, peralatan, bahkan jiwa manusia. Banyak yang
kehilangan harta benda bila benca banjir datang, dan juga kehilangan berbagai
macam peralatan rumah karena banjir yang memasuki rumah terutama benda
elektronik. Yang paling berharga apabila bencana banjir ini sampai merenggut
korban jiwa.
Banjir menghentikan aktivitas
sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan sekolah. Bencana banjir membuat semua
orang kehilangan kegiatan karena banyak sekolah yang terkena banjir dan jalur
transportasi lumpuh yang menyebabkan banyak orang tidak dapat berangkat
kekantor.
Banjir dapat menyebabkan pemadaman
listrik. Jika bencana banjir melanda suatu tempat, maka tempat tersebut akan
terkena pemadaman listrik untuk mencegah terjadinya musibah lain seperti
listrik kornslet. Dengan tidak adanya listrik akan membuat aktifitas terhenti.
Banjir dapat mencemari lingkungan
sekitar. Luapan air banjir dapat membuat lingkungan menjadi kotor akibat
sampah-sampah yang menumpuk atau sampah yang tergenang akibat banjir tersebut
dan penyebabkan bibit penyakit.
Penyakit yang dapat ditimbulkan misalnya gatal-gatal. Air banjir banyak membawa
kuman sehingga penyebaran penyakit sangat besar. Setelah banjir, besar
kemungkinan bahwa wabah penyakit mengancam daerah yang terkena banjir. Hal ini
karena aliran banjir membawa sampah dan kotoran, ketika banjir surut, sampah
dan kotoran akan berserakan di daerah yang terkena banjir. Keadaan ini dapat
menurunkan tingkat kesehatan dari suatu daerah jika tidak ditanggulangi dengan
cepat. Penyakit yang biasanya tersebar melalui sampah dan kotoran adalah diare
dan penyakit yang dibawa oleh nyamuk (malaria, demam berdarah, dll). Di sisi
lain, banjir dapat mencemari sumber air dari daerah di sekitarnya. Ketika
banjir melewati suatu daerah, kandungan zat kimia dari dalam tanah dapat
terbawa oleh air dan tercampur dalam aliran banjir. Kemudian aliran banjir akan
mengalir sampai ke sumber air dan menjadi polutan pada sumber air tersebut. Hal
ini dapat menyebabkan keracunan air pada daerah sekitar bencana.
·
DAMPAK FISIK
Banjir
dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor. Semakin deras hujan turun maka
semakin tinggi air banjir yang menyebabkan tanah dan jalana terkikis dan dapat
menjadi longsor.
Banjir
dapat merusak sarana dan prasarana, karena banjir dapat merusak bahkan
menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan umum.
Rusaknya areal
pertanian Banjir mampu menenggelamkan areal sawah. Tentu saja hal ini sangat
merugikan para petani dan kondisi perekonomian negara menjadi terganggu.
Banjir
menyebabkan material sedimentasi di sungai menjadi banyak. Sedimentasi di suatu
lingkungan pantai terjadi karena terdapat suplai muatan sedimen yang
tinggi di lingkungan sungai tersebut. Suplai muatan sedimen yang
sangat tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan
yang dibawa ke laut melalui aliran sungai. Pembukaan lahan di daerah aliran
sungai yang meningkatkan erosi permukaan merupakan faktor utama yang
meningkatkan suplai muatan sedimen ke laut. Selain itu, sedimentasi dalam skala
yang lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai.
2.
Analisis
Perubahan Karakteristik Lahan Akibat Bencana Tsunami
·
Perubahan
Karakteristik Fisik
Rusaknya infrastuktur akibat
tejangan air yang besar dan korban jiwa yang tentu tidak sedikit.
Masuknya
air laut (salinitas) dan tebalnya endapan lumpur (sedimen) membuat kerusakan
lahan pertanian yang serius.
Merusak
ekosistem dan merusak rantai makanan, ada banyak tumbuhan yang tidak bisa
tumbuh lagi dan itu membuat rantai makanan putus (sisi lingkungan pada
biologi).
Merusak
tanah, tanah tidak subur. karena tsunami adalah air laut. banyak tanah yang
terkena garam menjadi kering. serta zat mineral.
Menyebabkan bentang lahan di
sepanjang pantai seperti delta,hutan mangrove, dll mengalami kerusakan parah
serta menyebabkan erosi parah di sekitar panai.
·
Perubahan Karakteristik Sosial
Pasca
tsunami, sendi-sendi ekonomi masyarakat akan lumpuh. Aktifitas jual dan beli
masyarakat menjadi lemah. Dampak tsunami dalam lingkup ekonomi ini cukup
sulit dipulihkan meskipun bangunan fisik sebagai infrastruktur kegiatan
masyarakat sudah pulih.
Hal
lain yang dirusak bencana tsunami adalah kehidupan sosial masyarakat. Tak bisa
dipungkiri, banyak yang kehilangan keluarganya pada bencana tersebut. Anak-anak
kehilangan orang tua demikian sebaliknya. Hal ini tentu akan menciptakan dinamika
sosial dimana kehidupan sosial masyarakat akan terganggu. Sekalipun kehidupan
sosial ini pulih setelah beberapa waktu, namun trauma yang dirasakan masyarakat
setempat tentu akan sukar hilang.
Kehidupan
sosial yang chaos tersebut kemudian berimbas pada wilayah lain seperti
kehidupan berbudaya, pendidikan dan lain-lain. Pasca tsunami, kegiatan
pendidikan juga seni akan terganggu sebab sarana fisik rusak. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah tersendiri bagi Negara untuk memulihkan sendi-sendi kehidupan
masyarakat yang terkena tsunami. Hal ini tak mudah, membutuhkan energi, waktu
dan biaya yang tak sedikit.
Menyebabkan
timbulnya beragam penyakit yang dapat menjangkiti masyarakat seperti demam
berdarah, diare, gatal-gatal, panu, kurap, dan lain-lainnya yang mengancam
korban bencana yang selamat.
Menyebabkan
bertambahnya pengangguran di masyarakat yang dikarenakan lapangan pekerjaan
mereka hancur dan tidak ada lagi yang dapat mereka kerjakan guna mendapatkan
uang unuk memenuhi kebutuhan perekonomian mereka
3.
Analisis
perubahan karakteristik lahan akibat bencana gempa bumi
·
Perubahan
Karakteristik Fisik Lahan
Goncangan
gempa bisa sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak kalah
dahsyat. Gempa merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana.
Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan, kejadian-kejadian yang mungkin
terjadi mengiringi peristiwa gempa bumi sebagai berikut.
Gelombang
tsunami
Salah
satu akibat dari gempa bumi
adalah munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah laut. Gelombang
tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan lempeng bumi turun
sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian gelombang
sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan masuk jauh ke
daratan. Selanjutnya gelombang ini merusak apa saja yang dilaluinya.Sebelum
tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah,
getaran kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah laut, biasanya juga
terdengar bunyi keras, tercium bau garam menyengat dan air laut terasa dingin.
Gambar 1 tsunami
Kerusakan bangunan
Gempa
merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng
tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya
permukaan bumi, maka bangunan-bangunan
seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun rumah-rumah
penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.
Gambar 2 Kerusakan bangunan akibat
gempa
Mengubah
topografi atau bentuk muka bumi
Dari
hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui bahwa
terjadi perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi
tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan
mengakibatkan perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat
guncangan gempa. Struktur tanah seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi
kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa, tegangan pori udara dalam lapisan
tanah pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah menurun hingga mencapai nilai
terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan sehingga mengakibatkan
runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi tanah longsor.
Gambar 3
perubahan topografi akibat gempa
Menyebabkan
keretakan permukaan bumi
Selain
tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan keretakan
permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut bergerak ketika
lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.keretakan tersebut dapat
merusak infrastuktur seperti jalan,rumah,bangunan,dan fasilitas lainnya.
Gambar 4 retakan permukaan bumi
akibat gempa
Menyebabkan
perubahan tata air tanah
Pada
dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak
bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada
mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah
tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin terisi oleh saluran primer,
sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan kestabilan tanah yang telah terbentuk
sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam kantong-kantong air ini
patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan bergeser. Oleh
karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati, sumur
kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau
munculnya mata air baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran
kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata air setelah guncangan
gempa.
Gambar 5 perubahan tata air tanah
karena gempa.
Tanah longsor akibat guncangan.
Tanah
longor lebih berdampak pada rusaknya daerah gempa yang bisa mengancam
keberadaan manusia maupun flora dan fauna yang ada di sekitarnya. Dengan adanya
longsor banyak korban yang meninggal tertimbun tanah longsoran tersebut, pohon
tumbang dan banyak hewan yang mati. Ini dapat membuat keadaan sosial di tempat
tersebut akan berubah, yang dulunya keluarganya masih utuh kini harus ada yang
hilang. Yang dulunya hewan ternak banyak kini tinggal sedikit dan yang dulunya
masih banyak pepohonan kini tinggal sedikit karena yang tersisa hanya hamparan
tanah saja.
Gambar 6 longsor yang diakibatkan gempa
·
Perubahan Karakteristik Sosial
Adanya kebiasaan atau kegiatan yang
berubah karena adanya kehilangan, perpisahan ataupun kematian pasangan hidup,
anak atau orang disekeliling.Gempa dapat merubah pola kehidupan masyarakat
setempat hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sosial mereka.
Gambar
7 kegiatan masyarakat akibat gempa
Memperbanyak pengangguran karena adanya
lingkungan fisik/bangunan yang rusak dan kebiasaan masyarakat yang berubah,
rusaknya tempat pelayanan umum seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah serta
sarana dan prasarana transportasi.Pengangguran pasca bencana gempa rata-rata
dikarenakan oleh tempat bekerja masyarakat runtuh, yang mengakibatkan
perekonomian tersendat dan menghilangkan pendapatan dan perekonomian masyarakat
setempat.
Gambar 8 Gempa bumi mengakibatkan
pengangguran
Gangguan
psikologis baik ringan atau berat, biasanya berlangsung lama atau bersifat
sementara adalah aspek lain yang bisa terjadi pasca bencana, khususnya gempa
bumi yang dahsyat. Kehilangan nyawa orang tua, anak, saudara, teman dekat,
harta benda dll, akan berdampak pada kondisi psikis orang-orang secara umum.
Hal ini bisa kita lihat pada kondisi tidak ada gairah lagi dalam menjalani
kehidupan sehari-hari, merasa bersalah tidak mampu menolong keluarganya yang
menjadi koban, sering termenung, sedih dll. Dari pemeriksaan fisik biasanya
akan didapati gangguan tidur, tidak selera makan, jantung berdebar- debar,
sering sakit kepala, denyut nadi dan tekanan darah tidak stabil dll. Semuanya
mengindikasikan kondisi psikologis yang mengalami masalah akibat dari suatu
bencana.
Gambar
9 dampak psikologis masyarakat akibat gempa
Ekonomi
kehidupan perekonomian masyarakat pasca bencana gempa akan mempengaruhi
kehidupan sehari-hari masyarakat, dikarenakan terjadinya pengangguran,
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Gambar 10 dampak perekonomin
karena gempa
B. HUBUNGAN
ANTARA KONDISI FISIK DAN SOSIAL DI INDONESIA
Pola
kehidupan manusia cenderung dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan setempat,
tidak terkecuali dengan kehidupan sosial ekonominya. Dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, pemanfaatan lahan oleh manusia harus disesuaikan dengan kondisi fisik
lainnya, antara lain jenis tanah, cuaca, ketersediaan air, kemiringan lereng,
ataupun dengan kondisi curah hujannya. Secara umum, pemusatan manusia atau
penduduk menempati wilayah yang mempunyai ciri fisik ideal, antara lain,
topografinya datar atau landai, mudah memperoleh air tanah, kondisi udara
sejuk, dan kondisi tanah yang subur. Akan tetapi, kondisi ideal ini tidak
tersebar merata di permukaan bumi ini. Oleh karena itu, manusia dituntut mampu
beradaptasi dan mengembangkan kemampuan dirinya agar dapat mengurangi pengaruh
lingkungan yang kurang menguntungkan. Berdasarkan pengaruh kondisi lingkungan
fisiknya, aktivitas sosial ekonomi manusia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
aktivitas manusia di daerah pantai, di daerah dataran rendah, dan di daerah
dataran tinggi atau pegunungan.
1) Daerah Pantai
Kegiatan manusia
yang tinggal di daerah pantai erat kaitannya dengan kegiatan perikanan atau
kelautan, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
- Usaha-usaha
nelayan dalam menangkap ikan.
- Pembuatan
tambak-tambak untuk budidaya ikan dan udang, di daerah payau.
- Pembuatan
tambak-tambak untuk menghasilkan garam.
- Budidaya
mutiara dan rumput laut.
- Dalam
bidang pertanian, dilakukan budidaya perkebunan kelapa dan pengolahan
sawah pasang surut.
- Di beberapa
wilayah pantai, telah difungsikan sebagai objek wisata, sehingga membuka
peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa.
2)
Daerah Dataran Rendah
- Topografinya
yang relatif datar membuat kawasan ini layak untuk semua bentuk penggunaan
lahan, baik itu untuk pertanian, permukiman, industri, ataupun
bentuk-bentuk penggunaan lahan yang lain.
- Sebagai
lahan pertanian, daerah dataran rendah pada umumnya subur karena proses
sedimentasi. Jenis tanaman yang cocok, antara lain, padi, palawija,
kacang-kacangan, dan buah-buahan.
- Sebagai
lokasi permukiman, daerah ini dapat cepat mengalami perkembangan ke segala
arah.
- Dari segi
pembangunan sarana dan prasarana sosial, daerah dataran rendah lebih mudah
diusahakan. Hal ini dikarenakan reliefnya datar sehingga sedikit ditemui
barier alam serta kondisi tanah yang cukup stabil.
- Sehubungan
dengan ketersediaan sarana dan prasarana, dataran rendah juga sangat cocok
digunakan sebagai kawasan industri.
3) Daerah Dataran Tinggi dan
Daerah Pegunungan
Kondisi iklim di dataran tinggi
dan pegunungan pada umumnya sedang hingga dingin. Hal ini sangat cocok untuk
kegiatan-kegiatan, berikut ini.
- Pertanian
dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran, teh, kopi, buah-buahan,
serta berbagai jenis bunga dan tanaman hias.
- Peternakan,
terutama sapi, hal ini dikarenakan ketersediaan rumput dan air yang pada
umumnya cukup melimpah.
- Sebagai
tujuan wisata, karena pada umumnya, daerah dataran tinggi dan daerah
pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah, seperti air terjun,
danau, dan agrowisata.
- Pada
lereng-lereng pegunungan, biasanya pemanfaatannya terbatas untuk areal
hutan lindung yang fungsinya telah dikembangkan lebih lanjut menjadi hutan
produksi ataupun hutan wisata.
Do you understand there is a 12 word sentence you can say to your partner... that will trigger intense feelings of love and impulsive attractiveness to you deep inside his heart?
BalasHapusBecause hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, adore and look after you with his entire heart...
12 Words Who Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will make him try harder than before to make your relationship as strong as it can be.
Matter-of-fact, triggering this influential instinct is so binding to getting the best ever relationship with your man that as soon as you send your man one of the "Secret Signals"...
...You'll instantly find him open his heart and mind to you in such a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the one and only woman in the world who has ever truly understood him.