BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebagai
akibat dari pergerakan lempeng - lempeng di bumi, terbentuklah relief. Tidak
hanya di daratan yang memiliki relief namun juga di lautan. Relief - relief
atau morfologi di dasar laut adalah
Continental Self, Continental Slop, Continental Rise dan Dataran Abyssal. Paparan benua (continental
shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m,
dengan kemiringan 0,50 . Continental
Slope merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan yang lebih
terjal antara 3 % sampai 6 %. Continental Rise adalah dasar laut dengan
sudut kemiringan landai sekitar 0.1% dan merupakan bagian batas benua yang
sesungguhnya yang langsung berbatasan dengan dasar samudera. Sedangkan Dataran
abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan
mengarah ke laut lepas.
1.2 Rumusan
Masalah
Ada beberapa rumusan yang akan dibahas dalam
pembuatan makalah ini, diantaranya yaitu:
1.
Apa
yang dimaksud dengan Continental Self (paparan benua)?
2.
Apa
yang dimaksud dengan Continental Slope (lereng benua)?
3. Apa yang dimaksud dengan Continental Rise
(jedulan benua)?
4.
Apa
yang dimaksud dengan Abyssal Plains (dataran abisal)?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Oceanografi dan untuk menambah pengetahuan tentang Oceanografi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Continental
Shelf (Paparan Benua)
Paparan
benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).
Kedalamannya ±200 m. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran
yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran itu. Lebar Paparan
Benua sangat bervariasi. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50
mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air
dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan
0,5 °; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). Continental
shelf merupakan wilayah laut yang
dangkal di sepanjang pantai .Landas
kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan berbatasan langsung
dengan daerah daratan
Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh tiga faktor:
(1) Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut
(2) Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan
(3) Erosi dan naik-turunnya muka laut
Contoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Sunda
Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh tiga faktor:
(1) Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut
(2) Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di sekitar dan keluar paparan
(3) Erosi dan naik-turunnya muka laut
Contoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera Arktik dan Dangkalan Sunda
Gambar 1 : Continental Self
2.2 Continental
Slope (Lereng Benua)
Merupakan
kelanjutan dari continental shelf. Daerah continental slope bisa mencapai
kedalaman lebih dari 200 meter menukik hingga sekitar kedalaman 1000 m. Lebar
dari lereng ini mencapai 100 km. Karakteristik
dasarnya merupakan akumulasi sedimen hasil erosi dari benua.
Lereng benua (continental slope) adalah suatu
lereng di dasar laut yang terletak antara paparan benua dan daerah laut dalam. Continental Slope merupakan kelanjutan dari
continental shelf dengan kemiringan yang lebih terjal antara 3 % sampai 6 %.
Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter, lereng benua menunjam sepanjang 1
– 3 km menuju puncak dari jendulan benua pada kedalaman 1500 m dengan
kelerengan sekitar 4017’ (sekitar 75m/km).
Gambar 2 : Continental Slope
2.3 Continental Rise ( Jedulan Benua )
Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan landai sekitar 0.1% dan merupakan bagian batas benua yang sesungguhnya yang langsung berbatasan dengan dasar samudera. Continental rise memiliki lebar hingga ratusan kilometer dari dasar slope hingga ke dataran abisal. Relief continental rise umumnya kurang dari 20 m kecuali di sekitar gunung laut. Continental rise tersusun dari sedimen yang diturunkan dari benua dan batas yang bersebelahan. Arus membawa sedimen menuruni slope dan menumpuk di dasarnya. Lebar continental rise dapat hanya beberapa kilometer hingga ratusan kilometer. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada dasar lautan.
Continental Rise terletak
antara slope (lereng) dan Ocean basin, kemiringan tidak terjal, relief rendah,
terbentuk akibat akumulasi sedimen, berasosiasi dengan lantai samudra dalam.
Continental
Rise merupakan aerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan -lahan
menjadi datar. Continental rise adalah fitur bawah
laut ditemukan antara lereng benua dan dataran abyssal . Fitur ini dapat
ditemukan di seluruh dunia , dan itu merupakan tahap akhir di batas antara
benua dan bagian terdalam dari laut . Lingkungan dalam kebangkitan benua cukup
unik , dan banyak ahli kelautan mempelajari secara ekstensif dengan harapan
belajar lebih banyak tentang laut dan sejarah geologi .
Di bagian bawah dari continental slop , kita akan menemukan continental rise , bukit bawah air terdiri dari ton akumulasi sediments.The kemiringan umum continental rise antara 0,5 dan 1,0 derajat . Di luar continental rise membentang dataran abyssal , daerah sangat datar dari dasar laut yang juga sangat mendalam . Dataran abyssal host banyak bentuk kehidupan unik yang unik disesuaikan dengan kelangsungan hidup dalam dingin , tekanan tinggi , dan kondisi gelap . Kerataan dari dataran abyssal terganggu oleh rantai gunung bawah air besar di dekat batas-batas tektonik lempeng bumi.
Di bagian bawah dari continental slop , kita akan menemukan continental rise , bukit bawah air terdiri dari ton akumulasi sediments.The kemiringan umum continental rise antara 0,5 dan 1,0 derajat . Di luar continental rise membentang dataran abyssal , daerah sangat datar dari dasar laut yang juga sangat mendalam . Dataran abyssal host banyak bentuk kehidupan unik yang unik disesuaikan dengan kelangsungan hidup dalam dingin , tekanan tinggi , dan kondisi gelap . Kerataan dari dataran abyssal terganggu oleh rantai gunung bawah air besar di dekat batas-batas tektonik lempeng bumi.
2.4 Abyssal Plains (Dataran Abisal)
Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas
setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan
bagian dari paparan benua. Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang
sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar
pada permukaan bumi. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan
puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.Dataran abisal adalah dasar laut
dengan gradien kurang dari 0,1 %. Dataran abisal merupakan kerak batuan dasar
(bedrock crust) yang tertutup oleh sedimen yang disebarkan dari darat oleh arus
dan juga tersusun dari sedimen pelagis dan oozes. Di sini juga terdapat
bukit-bukit abisal dengan tinggi dari beberapa meter hingga beberapa ratus
meter dengan diameter antara 8 – 10 km.
Dataran abisal (abyssal plain)
adalah kawasan yang luas dan agak datar dengan kedalaman dengan kedalaman
berkisar dari 4000 sampai 5000 meter yang dibatasi oleh pematang samudera atau
benua. Dataran abisal umumnya tertutup oleh sedimen pelagis. Di kawasan yang
berbatasan dengan lereng benua, bila terdapat alur bawah laut di lereng benua,
maka, akan terbentuk kipas bawah laut (submarine
fan) atau kipas laut dalam (deep-sea
fan). . Struktur dan fungsi ekosistem abyssal sangat
dipengaruhi oleh laju fluks makanan ke dasar laut dan komposisi bahan yang
mengendap . Faktor-faktor seperti perubahan iklim , praktek penangkapan ikan ,
dan laut pemupukan diharapkan memiliki pengaruh besar pada pola produksi primer
di zona eufotik . Hal ini pasti akan berdampak pada fluks bahan organik ke
jurang dengan cara yang sama dan dengan demikian memiliki efek mendalam pada
struktur , fungsi dan keragaman ekosistem abyssal. Banyak makhluk abyssal
memiliki rahang underslung untuk menyaring pasir untuk menangkap makanan . Daerah
ini juga ditandai dengan terus menerus dingin dan kekurangan nutrisi . Zona
abyssal memiliki suhu sekitar 2 ° C sampai 3 ° C ( 35 ° F sampai 37 ° F )
melalui sebagian besar massanya .Zona ini termasuk kedalam lubuk
laut
dan palung
laut .Tekanan air laut sudah
besar sehingga hanya sedikit binatang-binatang laut yang dapat hidup di zona
ini.Binatang laut yang dapat hidup di zona ini cenderung pipih dan panjang. Tepat di atas zona abisal ni terdapat zona
bathyal,
daerah yang terakhir mendapatkan cahaya dimana sebagian besar kehidupan laut
itu ada. Sedangkan tepat dibawah zona abisal yaitu zona
hadal,
daerah yang diliputi oleh kegelapan abadi. ateri sedimentasi sangat
halus, berupa sejenis lumpur yang kemerah-merahan dan
terdiri dari hancuran diatomea dan radiolaria, karena dalam kedalaman
sekitar 3000 meter kerangkan lokan pun sebelum mencapai dasar
laut telah hancur dan larut.
Karena zona abyssal terletak di kedalaman 4000 – 6000
meter, tekanan yang dimiliki sangat besar yaitu mencapai 600 atm. Oleh karena
itu, makhluk hidup di lapisan ini memiliki kulit yang berongga dan tulang yang
lunak dan fleksibel. Suhu dalam lapisan ini dingin dan memiliki oksigen tipis.
Sehingga makhluk hidup di dalamnya harus bergerak secara efektif. Mereka juga
harus pandai memanfaatkan momen yang ada. Sebagai contoh, jumlah oksigen di
laut dalam akan meningkat dengan penurunan tekanan permukaan.Binatang juga
harus efektif terhadap makanan, karena makanan termasuk sulit ditemukan di
lapisan ini. Penghuni abyssal mengambil keuntungan dari detritus, bakteri
pengurai makhluk hidup yang sudah mati. Atau, jika beruntung, bangkai hewan
laut permukaan yang mati dapat masuk lapisan ini. Dengan cara itu, hukum rimba
berlaku. Siapa cepat, dia dapat. Oleh karena itu, struktur mulut
makhluk-makhluk dalam lapisan abyssal dilengkapi dengan mulut yang besar dan
gigi yang tajam. Bentuk-bentuk adaptasi yang telah disebutkan diatas dapat kita
temukan pada viper fish, gulper eel dan angler
fish. Viper fish memiliki kulit yang bercahaya (bioluminescence) dan gigi
taring panjang yang menghiasi rahang.
Gambar 3 : continental shelf,continental slop dan abyssal zone
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paparan benua (continental shelf) merupakan
kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya ±200 m, dengan kemiringan 0,50
. Continental Slope merupakan
kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan yang lebih terjal antara 3
% sampai 6 %. Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan
landai sekitar 0.1% dan merupakan bagian batas benua yang sesungguhnya yang
langsung berbatasan dengan dasar samudera. Sedangkan Dataran
abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan
mengarah ke laut lepas.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah mungkin penulis
masih banyak kekurangan dan melakukan kesalahan, oleh karena nya penulis
meminta kritik dan saran yang membangun agar dapat mengembangkan dan tidak
mengulangi kesalahan lagi, dan semoga makalah ini bermanfaat baik untuk penulis
sendiri dan yang membaca nya, akhir kata kami ucapkan wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar