BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Gelombang
adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil (riak)
sampai yang paling panjang (pasang surut). Gelombang yang terjadi di perairan
Teluk Pelabuhan Ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di
samudera Indonesia. Gelombang ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut
dan keadaan angin. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa keadaan gelombang
tertinggi terjadi pada periode bulan desember sampai februari (musim barat),
ketinggian gelombang mencapai 1,5 m – 2 m. Sedangkan pada bulan lainnya tinggi
gelombang yang tercatat kurang dari 1,5 meter (Jatilaksono, 2007).
Penyebab
utama terjadinya gelombang adalah angin. Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan
angin, lamanya angin bertiup, dan jarak tanpa rintangan saat angin bertiup
(fetch). Gelombang terdiri dari panjang gelombang, tinggi gelombang, periode
gelombang, kemiringan gelombang dan frekuensi gelombang. Panjang gelombang
adalah jarak berturut-turut antara dua puncak atau dua buah lembah. Tinggi
gelombang adalah jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang. Periode
gelombang adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali pada titik
semula. Kemiringan gelombang adalah perbandingan antra tinggi dan panjang
gelombang. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam satu
satuan waktu (Jatilaksono, 2007).
Pada
hakikatnya, gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat lebih
jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang menyebabkan daerah
di pantai selatan Pulau Jawa memiliki gelombang yang besar meskipun angin
setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang datang itu bisa merupakan
gelombang kiriman yang berasal dari badai yang terjadi jauh dibagian selatan
Samudera Hindia (Jatilaksono, 2007).
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan gelombang?
2. Bagaimanakah karakteristik gelombang
laut?
3. Apa
apa sajakah Factor-faktor pembentuk gelombang?
4. Apa
sajakah jenis-jenis gelombang?
5. Bagaimana
pergerakan gelombang menuju pantai?
6. Apa-apa
saja fungsi dari gelombang?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui tentang pengertian gelombang.
2.
Mengetahui tentang kerakteristik gelombang
laut
3.
Mengetahui Faktor-faktor pembentuk gelombang
4.
Mengetahui jenis-jenis gelombang
5.
Mengetahui pergerakan gelombang menuju pantai
6.
Mengetahui fungsi dari gelombang
D.
Manfaat
Penulisan
1. Bagi penulis
: semoga menjadi pengalaman dan pedoman dalam menulis makalah selajutnya dan menjadi khasanah ilmu
bagi penulis
2. Bagi pembaca
: semoga menjadi sumber referensi yang bermaanfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
GELOMBANG
Gelombang merupakan fenomena
alam penaikan dan penurunan air secara periodik dan dapat dijumpai di
semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan gelombang sebagai
gangguan yang terjadi di permukaan air. Sedangkan Sverdrup at al, (1946)
mendefenisikan gelombang sebagai sesuatu yang terjadi secara periodik terutama
gelombang yang disebabkan oleh adanya peristiwa pasang surut.
Gelombang adalah pergerakan naik
dan turunnya air dengan arah tegak
lurus permukaan air laut yang
membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang
laut
disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke
perairan, menyebabkan riak-riak,
alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita
sebut sebagai gelombang.
Jadi dapat disimpulkan
pengertian gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air
dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik
sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan
mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun / bukit, dan
berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Dalam bidang
oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internalwave).
Gelombang/ombak
yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadibeberapa macam tergantung
kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombanglaut dapat disebabkan oleh:
angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumibulan-matahari (gelombang
pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) didasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan olehgerakan kapal.
Ada tiga factor yang menentukan
besarnya gelombang laut yang disebabkan karena angina yaitu kuatnya hembusan,
lamanya hembusan, dan jarak tempuh angin (fetch).
a.
Kuatnya hembusan angin, makin kuat (kencang) angin yang bertiup maka makin
besar gelombang yang terbentuk,
semakin cepat gelombang, dan panjang
gelombang
semakin besar.
b.
Waktu dimana angin tersebut bertiup, tinggi, kecepatan dan panjang gelombang
cenderung untuk meningkat sesuai
dengan meningkatnya waktu pada saat anginpembangkit gelombang mulai bergerak
bertiup.
c.
Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch),
Gelombang yang terbentuk di danau dimana
fechnya kecil, biasanya panjang
gelombang
hanya beberapa centimeter saja, sedangkan panjang gelombang yang
terjadi
di lautan dimana fechnya luas, panjang gelombang dapat sampai beberapa
ratus meter.
B.
Jenis-jenis
Gelombang
Bhatt, (1978) mengemukakan bahwa ada
4 jenis gelombang, antara lain :
a. Gelombang Katastrofik
Gelombang
ini adalah gelombang laut yang besar dan muncul secara tiba-tiba yang
disebabkan oleh aktivitas gempa bumi, gunung api, dan sebagainya. Gelombang
katastrofik ini di namakan berdasarkan akibat yang di timbulkannya yaitu
mampu menghancurkan apa saja yang di temui. Gelombang ini juga sering disebut
sebagai gelombang laut Seismik atau Tsunami.
b. Gelombang Badai (strom
Wave)
Gelombang
ini adalah gelombang pasang laut tinggi yang ditimbulkan dari adanya hembusan
angin kencang atau badai. Sering juga disebut sebagai Strom Suger.
Gelombang badai ini dapat menyebabkan kerusakan yang besar untuk daerah
pesisir.
c. Gelombang Internal (Internal
Wave)
adalah gelombang yang terbentuk pada
perbatasan antara 2 lapisan air yang berbeda densitas. Gelombang internal ini
dapat ditemukan di bawah permukaan laut. Walaupun gelombang ini serupa dengan
gelombang permukaan laut yang dibangkitkan oleh angin, namun keduanya mempunyai
perbedaan dalam beberapa hal. Sebagai contoh, gelombang internal bergerak
sangat lambat dan tidak dapat terdeteksi dengan mata, dan umumnya terjadi hanya
dimana adanya variasi densitas. Gelombang ini mempunyai tinggi lebih besar dari
pada gelombang permukaan.
d. Gelombang Stasioner Standing
Wave
Gelombang
ini adalah bentuk gelombang laut yang di cirikan dengan tidak adanya gerakan
gelombang yang merambat, yaitu permukaan air hanya bergerak naik turun saja.
Umumnya ditemukan diperairan yang tertutup, misalnya pada danau, teluk atau
kanal. Gelombang ini sering disebut juga gelombang diam atau seiche. Gelombang
ini dihasilkan oleh badai yang digabungkan dengan kondisi atmosfir yang
drastis. Gelombang stasioner dapat menghancurkan masa hidup suatu organisme dan
dapat pula menyebabkan kerusakan daratan.
C.
PERGERAKAN
PERJALANAN GELOMBANG MENUJU PANTAI
Gambar 1
:Contoh pergerakan gelombang
Gambar 2: pergerakan
gelombang
Perhatikan
gambar di atas bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam
suatu
lingkaran (orbital) ketika gelombang bergerak naik dan turun. Partikel
air
berada
dalam satu tempat, bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan
suatu
gerakan kecil dari sisi satu kembali ke sisi semula. Gerakan ini memberi
gambaran
suatu bentuk gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke
pola
yang sama, naik turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh
pergerakan
air.
Di bawah permukaan, gerakan
berputar gelombang itu semakin mengecil.
Ada
gerak orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga
kemudian
di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari
sisi ke sisi yang disebut “surge” .
Ada dua tipe
gelombang, ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu:
1.
Gelombang
pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
Yang
termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai
ketinggian
kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang
di pantai akan mengangkut sedimen (material
pantai). Material
inggal
di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah
meresap
ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
Gambar
gelombang pembangun
2. Gelombang
perusak pantai (Destructive wave).
Sedangkan
gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan
kecepatan
rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar
mempunyai
lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang
datang
kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul
dan mengangkut material
pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
D.
Tipe
hempasan gelombang
1. Plunging, terjadi
karena seluruh puncak gelombang melewati kecepatan gelombang, tipe empasan ini
berbentuk cembung kebelakang dan cekung kearah depan. Gelombang ini sering
timbul dari empasan pada periode yang lama dari suatu gelombang yang besar, dan
biasanya terjadi pada dasar pantai yang hampir lebih miring di bandingkan pada
tipe Spilling. Walaupun sangat menarik, namun umumnya gelombang ini
tidak terjadi lama dan juga tidak baik untuk berselancar. Bahkan tipe empasan
ini mampu menimbulkan kehancuran yang cukup hebat.
2. Spilling, terjadi dimana gelombang
sudah pecah sebelum tiba di depan pantai Gelombang ini lebih sering terjadi,
dimana kemiringan dasarnya lebih kecil sekali, oleh karena itu reaksinya lebih
lambat, sangat lama dan biasanya digunakan untuk berselancar.
3. Surging,
adalah tipe empasan dimana gelombang pecah tepat di tepi pantai. Tipe empasan
ini sangat mempengaruhi lebarnya zona surf suatu perairan karena jenis
gelombang yang pecah tepat di tepi pantai akan mengakibatkan semakin sempitnya
zona surf. Gelombangnya lebih lemah saat mencapai pantai dengan dasar yang
lebih curam dan kemudian gelombang akan pecah tepat pada tepi pantai (Gross,
1993).
4. Collapsing, merupakan
gelombang yang pecah setengah dari biasanya. Saat pecah gelombang tersebut
tidak naik kedarat, terdapat buih dan terjadi pada pantai yang sangat curam
(Galvin, 1968).
E.
Gerak
Permukaan Gelombang
1. Gerak
Osilasi
Gerajk gelombang karena
molekul air bergerak melingkar. Gerak ini terjadi di laut lepas (laut dalam).
Gerak ini disebabkan kecepatan angin, lama angin bertiup, luas daerah yang
ditiup angin serta kedalaman laut.
2. Gerak
Translasi
Terjadi karena
gelombang osulasi pecah dan memburu garis pantai. bergerak
searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang
kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk
olah raga surfing
3. Gerak
Swash dan Back Swash
Gerak ini terjadi jika
gelombang menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash,
sedangkan ketika kembali disebut back swash
F. Fungsi dari
gelombang
Fungsi
Gelombang
1. Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia
Jelas bahwa ombak lautan tidak dapat
terjadi tanpa angin. Mula-mula menyebabkan riak di permukaan laut dan kemudian
gelombang, Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini,
memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama bergerak air
hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
2. Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas
Di permukaan gelombang laut,
pertukaran gas terjadi dimana oksigen keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam
permukaan gelombang laut tersebut
3.
Meningkatkan
kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di
laut harus lebih kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh
ombak ke pantai. Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di
laut.
4.
Meningkatkan
Adanya Keanekaragaman Hayati
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak
memungkinkan penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang
jauh, sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk
laut yang terbawa gelombak laut tersebut
5.
Gelombang
Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan
terus menerjang pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan
menempel ke karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan
pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis
sejati.
6.
Gelombang
Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari
dasar laut oleh ombak, yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk
dan tersuspensi dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh
ombak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Gelombang merupakan
fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik dan dapat
dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan
gelombang sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air.
2.
Sebuah gelombang terdiri dari beberapa bagian antara
lain:
a.
Puncak gelombang (Crest)
b.
Lembah gelombang (Trough)
c.
Panjang gelombang (Wave length)
d.
Tinggi gelombang (Wave height)
e.
Priode gelombang (Wave period)
3.
Secara umum gelombang yang terjadi di
laut dapat terbentuk dari beberapa faktor pnyebab seperti : angin, pasang
surut, badai laut, dan seiche.
4.
Bhatt, (1978) mengemukakan bahwa ada 4 jenis
gelombang, antara lain Gelombang Katastrofik, Gelombang Badai (strom
Wave),Gelombang Internal (Internal Wave), dan Gelombang Stasioner (Standing
Wave)
5.
Fungsi Gelombang
a.
Menjaga
Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia
b.
Melalui
Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas
c.
Meningkatkan
kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup
d.
Meningkatkan
Adanya Keanekaragaman Hayati
e.
Gelombang
Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme
f.
Gelombang
Laut Membantu Membuat Pantai
B. Saran
Adapun saran kami sebagai penulis adalah sebagi berikut :
1.
Diharapkan
pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran membangun bagi penulis.
2.
Kritik dan
saran kepada pembaca apabila ada kekurangan didalam makalah kami demi
kesempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar