Selasa, 15 April 2014

GELOMBANG


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Gelombang adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil (riak) sampai yang paling panjang (pasang surut). Gelombang yang terjadi di perairan Teluk Pelabuhan Ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di samudera Indonesia. Gelombang ini dipengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut dan keadaan angin. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa keadaan gelombang tertinggi terjadi pada periode bulan desember sampai februari (musim barat), ketinggian gelombang mencapai 1,5 m – 2 m. Sedangkan pada bulan lainnya tinggi gelombang yang tercatat kurang dari 1,5 meter  (Jatilaksono, 2007).
Penyebab utama terjadinya gelombang adalah angin. Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, dan jarak tanpa rintangan saat angin bertiup (fetch). Gelombang terdiri dari panjang gelombang, tinggi gelombang, periode gelombang, kemiringan gelombang dan frekuensi gelombang. Panjang gelombang adalah jarak berturut-turut antara dua puncak atau dua buah lembah. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk kembali pada titik semula. Kemiringan gelombang adalah perbandingan antra tinggi dan panjang gelombang. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu (Jatilaksono, 2007).
Pada hakikatnya, gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat lebih jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang menyebabkan daerah di pantai selatan Pulau Jawa memiliki gelombang yang besar meskipun angin setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang datang itu bisa merupakan gelombang kiriman yang berasal dari badai yang terjadi jauh dibagian selatan Samudera Hindia (Jatilaksono, 2007).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan gelombang?
2.     Bagaimanakah karakteristik gelombang laut?
3.      Apa apa sajakah Factor-faktor pembentuk gelombang?
4.      Apa sajakah jenis-jenis gelombang?
5.      Bagaimana pergerakan gelombang menuju pantai?
6.      Apa-apa saja fungsi dari gelombang?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui tentang pengertian gelombang.
2.      Mengetahui tentang kerakteristik gelombang laut
3.      Mengetahui Faktor-faktor pembentuk gelombang
4.      Mengetahui jenis-jenis gelombang
5.      Mengetahui pergerakan gelombang menuju pantai
6.      Mengetahui fungsi dari gelombang
D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi penulis : semoga menjadi pengalaman dan pedoman dalam menulis  makalah selajutnya dan menjadi khasanah ilmu bagi penulis
2.      Bagi pembaca : semoga menjadi sumber referensi yang bermaanfaat















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN GELOMBANG

Gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik  dan dapat dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan gelombang sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air. Sedangkan Sverdrup at al, (1946) mendefenisikan gelombang sebagai sesuatu yang terjadi secara periodik terutama gelombang yang disebabkan oleh adanya peristiwa pasang surut.
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak
lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang
laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke
perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita
sebut sebagai gelombang.
Jadi dapat disimpulkan pengertian gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun / bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internalwave).
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadibeberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombanglaut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumibulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) didasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan olehgerakan kapal.
Ada tiga factor yang menentukan besarnya gelombang laut yang disebabkan karena angina yaitu kuatnya hembusan, lamanya hembusan, dan jarak tempuh angin (fetch).
a. Kuatnya hembusan angin, makin kuat (kencang) angin yang bertiup maka makin
besar gelombang yang terbentuk, semakin cepat gelombang, dan panjang
gelombang semakin besar.
b. Waktu dimana angin tersebut bertiup, tinggi, kecepatan dan panjang gelombang
cenderung untuk meningkat sesuai dengan meningkatnya waktu pada saat anginpembangkit gelombang mulai bergerak bertiup.
c. Jarak tanpa rintangan dimana angin sedang bertiup (fetch),
 Gelombang yang terbentuk di danau dimana fechnya kecil, biasanya panjang
gelombang hanya beberapa centimeter saja, sedangkan panjang gelombang yang
terjadi di lautan dimana fechnya luas, panjang gelombang dapat sampai beberapa
ratus meter.

B.     Jenis-jenis Gelombang

Bhatt, (1978) mengemukakan bahwa ada 4 jenis gelombang, antara lain :
a.   Gelombang Katastrofik
Gelombang ini adalah gelombang laut yang besar dan muncul secara tiba-tiba yang disebabkan oleh aktivitas gempa bumi, gunung api, dan sebagainya. Gelombang katastrofik ini di namakan berdasarkan  akibat yang di timbulkannya yaitu mampu menghancurkan apa saja yang di temui. Gelombang ini juga sering disebut sebagai gelombang laut Seismik atau Tsunami.
b.   Gelombang Badai (strom Wave)
Gelombang ini adalah gelombang pasang laut tinggi yang ditimbulkan dari adanya hembusan angin kencang atau badai. Sering juga disebut sebagai Strom Suger. Gelombang badai ini dapat menyebabkan kerusakan yang besar untuk daerah pesisir.
c.   Gelombang Internal (Internal Wave)
 adalah gelombang yang terbentuk pada perbatasan antara 2 lapisan air yang berbeda densitas. Gelombang internal ini dapat ditemukan di bawah permukaan laut. Walaupun gelombang ini serupa dengan gelombang permukaan laut yang dibangkitkan oleh angin, namun keduanya mempunyai perbedaan dalam beberapa hal. Sebagai contoh, gelombang internal bergerak sangat lambat dan tidak dapat terdeteksi dengan mata, dan umumnya terjadi hanya dimana adanya variasi densitas. Gelombang ini mempunyai tinggi lebih besar dari pada gelombang permukaan.


d.   Gelombang Stasioner Standing Wave
Gelombang ini adalah bentuk gelombang laut yang di cirikan dengan tidak adanya gerakan gelombang yang merambat, yaitu permukaan air hanya bergerak naik turun saja. Umumnya ditemukan diperairan yang tertutup, misalnya pada danau, teluk atau kanal. Gelombang ini sering disebut juga gelombang diam atau seiche. Gelombang ini dihasilkan oleh badai yang digabungkan dengan kondisi atmosfir yang drastis. Gelombang stasioner dapat menghancurkan masa hidup suatu organisme dan dapat pula menyebabkan kerusakan daratan.

C.    PERGERAKAN PERJALANAN GELOMBANG MENUJU PANTAI

Gambar 1 :Contoh pergerakan gelombang
 
Gambar 2: pergerakan gelombang

 Perhatikan gambar di atas bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam
suatu lingkaran (orbital) ketika gelombang bergerak naik dan turun. Partikel air
berada dalam satu tempat, bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan
suatu gerakan kecil dari sisi satu kembali ke sisi semula. Gerakan ini memberi
gambaran suatu bentuk gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke
pola yang sama, naik turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh
pergerakan air.
Di bawah permukaan, gerakan berputar gelombang itu semakin mengecil.
Ada gerak orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga
kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari
sisi ke sisi yang disebut “surge” .

Ada dua tipe gelombang, ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu:
1.      Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai
ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang
 di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Material
inggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah
meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.

                                               
                                                Gambar gelombang pembangun
2.      Gelombang perusak pantai (Destructive wave).

Sedangkan gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan
kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar
mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang
datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul
dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
                       

D.    Tipe hempasan gelombang

1.      Plunging, terjadi karena seluruh puncak gelombang melewati kecepatan gelombang, tipe empasan ini berbentuk cembung kebelakang dan cekung kearah depan. Gelombang ini sering timbul dari empasan pada periode yang lama dari suatu gelombang yang besar, dan biasanya terjadi pada dasar pantai yang hampir lebih miring di bandingkan pada tipe Spilling. Walaupun sangat menarik, namun umumnya gelombang ini tidak terjadi lama dan juga tidak baik untuk berselancar. Bahkan tipe empasan ini mampu menimbulkan kehancuran yang cukup hebat.
2.       Spilling, terjadi dimana gelombang sudah pecah sebelum tiba di depan pantai Gelombang ini lebih sering terjadi, dimana kemiringan dasarnya lebih kecil sekali, oleh karena itu reaksinya lebih lambat, sangat lama dan biasanya digunakan untuk berselancar.
3.        Surging, adalah tipe empasan dimana gelombang pecah tepat di tepi pantai. Tipe empasan ini sangat mempengaruhi lebarnya zona surf suatu perairan karena jenis gelombang yang pecah tepat di tepi pantai akan mengakibatkan semakin sempitnya zona surf. Gelombangnya lebih lemah saat mencapai pantai dengan dasar yang lebih curam dan kemudian gelombang akan pecah tepat pada tepi pantai (Gross, 1993).
4.      Collapsing, merupakan gelombang yang pecah setengah dari biasanya. Saat pecah gelombang tersebut tidak naik kedarat, terdapat buih dan terjadi pada pantai yang sangat curam (Galvin, 1968).

E.     Gerak Permukaan Gelombang

1.      Gerak Osilasi
Gerajk gelombang karena molekul air bergerak melingkar. Gerak ini terjadi di laut lepas (laut dalam). Gerak ini disebabkan kecepatan angin, lama angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin serta kedalaman laut.
2.      Gerak Translasi
Terjadi karena gelombang osulasi pecah dan memburu garis pantai. bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing
3.      Gerak Swash dan Back Swash
Gerak ini terjadi jika gelombang menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash

F.     Fungsi dari gelombang
Fungsi Gelombang
1.      Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia
Jelas bahwa ombak lautan tidak dapat terjadi tanpa angin. Mula-mula menyebabkan riak di permukaan laut dan kemudian gelombang, Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini, memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
2.      Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas 
Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigen keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam permukaan gelombang laut tersebut 
3.      Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke pantai. Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di laut. 
4.      Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh, sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk laut yang terbawa gelombak laut tersebut
5.      Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme 
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis sejati.
6.      Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak, yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Gelombang merupakan fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik  dan dapat dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan gelombang sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air.
2.      Sebuah gelombang terdiri dari beberapa bagian antara lain:
a.       Puncak gelombang (Crest)
b.      Lembah gelombang (Trough)
c.       Panjang gelombang (Wave length)
d.      Tinggi gelombang (Wave height)
e.       Priode gelombang (Wave period)
3.      Secara umum gelombang yang terjadi di laut dapat terbentuk dari beberapa faktor pnyebab seperti :  angin, pasang surut, badai laut, dan seiche.
4.       Bhatt, (1978) mengemukakan bahwa ada 4 jenis gelombang, antara lain Gelombang Katastrofik, Gelombang Badai (strom Wave),Gelombang Internal (Internal Wave), dan Gelombang Stasioner (Standing Wave)
5.      Fungsi Gelombang
a.       Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia
b.      Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas 
c.       Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup
d.      Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati
e.       Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme 
f.       Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai

B.     Saran
Adapun saran kami sebagai penulis adalah sebagi berikut :
1.      Diharapkan pada  pembaca dapat  memberikan kritik dan saran  membangun bagi penulis.
2.      Kritik dan saran kepada pembaca apabila ada kekurangan didalam makalah kami demi kesempurnaan makalah ini.


























Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar