Laporan Praktikum Meteorologi/Klimatologi
di Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin
di Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin
Oleh
Devin Ardhi
Saputra
NIM/BP : 1205894/ 2012
Jurusan Geografi
PRODI Pendidikan Geografi
Fakultas ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga proses penyusunan laporan hasil study
lapangan di Stasiun
Klimatologi kelas II Sicincin
dapat terlaksana dengan baik.
Penyusunan laporan praktek ini tidak lepas dari peran serta, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang berkontribusi bagi terselesainya laporan ini. Oleh karena itu penyusun tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada para pembimbing, baik dosen maupun kordinator lapangan selama praktek, teman- teman peserta kegiatan KKL Praktikum Meteorologi/Klimatologi serta semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam proses penyusunan laporan praktek ini.
Namun sebagai manusia biasa yang jauh dari sempurna, sudah tentu tidak terlepas dari kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan dari Laporan ini.
Penyusunan laporan praktek ini tidak lepas dari peran serta, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang berkontribusi bagi terselesainya laporan ini. Oleh karena itu penyusun tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada para pembimbing, baik dosen maupun kordinator lapangan selama praktek, teman- teman peserta kegiatan KKL Praktikum Meteorologi/Klimatologi serta semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam proses penyusunan laporan praktek ini.
Namun sebagai manusia biasa yang jauh dari sempurna, sudah tentu tidak terlepas dari kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan dari Laporan ini.
Akhir kata, mudah- mudahan laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta menambah ilmu pengetahuan kita.
Padang, April 2013
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk
menambah pengetahuan dan menjalani konsep yang selama ini di dapat dari perkuliahan
di dalam ruangaan kampus maka perlu dilakukan praktek untuk memperdalam teori
tersebut.Karna Pelajaran yang telah diperoleh dalam ruang kuliah tidak hanya
cukup pada pengetahun
konsep saja, maka
butuh dibenarkan dalam bentuk pengkajian.Yakni dalam aplikasi dilapangan.
Dari itu
semua maka mata kuliah Pratikum Meteorologi/ Klimatologi perlu ditinjau langsung
kelapangan. Maka dipilih Badan Meteorologi/Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Kelas II Sicincin sebagai tempat study
lapangan .Kemudian semua hasil study di lapangan tersebut di susun dalam bentuk
laporan.
Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin sebagai suatu stasiun cuaca
yang memberikan informasi keadaan atmosfer Bumi, khususny Sumatera Barat dakam
setiap harinya.Sehingga penduduk Sumatera Barat dapat melakukan perencanaan
kegiatan yang harus dilakukan apabila terjadi perubahan keadaan atmosfer yang
signifikan sewaktu-waktu.
Di Sumatera Barat sendiri ada beberapa stasiun
meteorologi/klimatologi dibawah naungan BMKG. Diantaranya, (I) Stasiun Pemantau
Atmosfer Global (GAW), Koto Tabang, Kab. Agam (II) Stasiun Meteorologi Kelas
II, Tabing, Padang (III) Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim, Teluk Bayur,
Padang (IV) Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin, Padang-Pariaman.
Semua stasiun meteorologi dan klimatologi ini sangat bermanfaat
dalam pemberian informasi cuaca setiap harinya.Memudahkan masyarakat dalam
mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi keadaan atmosfer tersebut.
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Mahasiswa dapat memahami eteor-unsur pembentukan cuaca/iklim, juga dapat memahami cara kerja alat-alat eteorology/klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya serta mempublikasikan hasil pengolahan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Mahasiswa dapat memahami eteor-unsur pembentukan cuaca/iklim, juga dapat memahami cara kerja alat-alat eteorology/klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya serta mempublikasikan hasil pengolahan.
C.
Lokasi Praktikum
Lokasi praktek ini dilaksanakan
di Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Sicincin.
D.
Waktu praktikum
Praktek lapang ini dilaksanakan
pada hari Kamis, 25 April 2013.
E.
Alat dan Bahan
Tersedia di Stasiun BMKG Kelas
II Sicincin.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Alat Penakar Hujan Type Hellman
Alat ini bekerja secara otomatis,
Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satuan (mm)
pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi
Cara
Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuk kedalam mulut corong kemudian
diteruskan dalam saluran pelampung. Bila hujan berlangsung terus, maka
pelampung akan terangkat dan pena pencatat akan terangkat pula dan akan
membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka
10 maka pena tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan
berhenti dan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias
akan terdapat dua garis yaitu:
- Garis vertikal yang menunjukkan
besar kecilnya curan hujan.
- Garis horizontal yang menunjukkan jam
(waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari
berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas
2.
Alat Penakar Hujan Tipe OBS
(Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat
ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabung yang
berbentuk corong,dicat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh
radiasi sinar matahari dan mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan
terjadinya penguapan.
Alat ini berfungsi untuk mengukur
jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam,
curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.
Cara kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi
akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang
dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung
tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan
melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.
2
Penunjukan intensitas air dalam
gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 jam)
Bila tidak ada hujan,maka data
ditulis (-)
Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke
nol (0)
Bila hujan lebih besar dari nol
ditulis (1)
3.
Alat Penakar Hujan Tipe ARG
Alat ini bekerja secara otomatis,
Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu dalam satuan
(mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi
Cara kerja:
Pada saat terjadi hujan, air hujan yang jatuh akan masuak kedalam mulut corong
kermudian diteruskan dalam saluran pelampung. Lalu data akan tercatat pada
monitor , kemudian data akan dikirim ke komputer
4.
Panci Evaporasi ( Panci Penguapan)
Alat
ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi
langsung dari matahari.
cara
kerja :
Panci penguapan diisi air
setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm, pengukuran dilaksanakan
pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam
riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman
didekatkan ke panci dengan maksud
agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu
bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat
ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup
pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan
maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka
yang terdapat tegak lurus dengan sekrup pengontrol.
Air dalam panci dan merembes dan
akan mengisi permukaan, selisih pengamatan hari pertama dan pengamatan hari
kedua diukur sebagai besarnya penguapan pada hari itu.
Prinsip kerja : pengukur selisih tinggi permukaan air.
5.
Radiameter Gun Bellani
Berfungsi untuk mengukur
intensitas matahari secara komulatif pada suatu periode (harian)
yang dinyatakan dalan suatu kalori. Tinggi alat secara
keseluruhan adalah 64 cm. Radiator Gun bellani ini dipasang pada
sebuah tabung yang ditanam di dalam tanah. Juga yang nampak dari
luar hanya bola kacanya karena ada pennyangga bola kaca
yang posisisnya sejajar dengan per mukaan tanah sehingga sinar
matahari dapat jatuh dengan tepat pada alat,sehingga pipa
kaca dari alat ini tersembunyi dalam tabung di dalam tanah.
Cara kerja
Sinar matahari pada pagi
hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat
ruang hampa dalam bentuk panas dan tiba pada permukaan berwarna
hitam. Warna hitam pada tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan
bola tembaga dan dirubah dalam bentuk energi kalor.Sehingga keadaan suhu dalam
tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk menguapkan air
dalam bola hitam. Makin tinggi
intensitas radiasi matahari makain banyak pula air yang
menguap, uap ini selanjutnya akan
masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap air tadi dirubah dalam bentuk cair.
Untuk mengetahui intensitas yaitu
dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala, kemudian langsung
dibalik sampai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca
sebagai pembacaan pertama) setelah itu alat dimasukkan kembali kedalam tanah.
6.
Cambell stokes
Fungsi
alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan
jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahari yang ditangkap oleh
bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas
pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar
matahari dari bekas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari
bersianar pada hari tersebut.
Prinsip kerja : Pemfokusan sinar matahari
Cara kerja alat:
sinar ditangkap oleh lensa dan di fokuskan ke atas kertas pias hingga terbakar. Kemudian panjang kertas pias yang terbakat akan diukur untuk mengetahui panjang penyinaran.Pada saat matahari bersinar. Sinar yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam benntuk titik api dan meninggalkan bekas terbakar pada kertas pias,panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan lama penyinaran sinar matahari.
sinar ditangkap oleh lensa dan di fokuskan ke atas kertas pias hingga terbakar. Kemudian panjang kertas pias yang terbakat akan diukur untuk mengetahui panjang penyinaran.Pada saat matahari bersinar. Sinar yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam benntuk titik api dan meninggalkan bekas terbakar pada kertas pias,panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan lama penyinaran sinar matahari.
7.
Termometer
Tanah Berumput
Berfungsi
untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing
kedalamannya.
Cara
kerja alat:
Termometer
ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam
tanah,
apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan naik
menyeababkan
air raksa dalam reservoir termometer akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.
8.
.
Thermometer Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan
termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu tanah
gundul dan tanah berumput.
Cara Kerja:
Pada
dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput
yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan
menunjukkan skala pada pipa.
9.
Cup Counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur
arah dan kecepatan angin rata-rata.
Ditempatkan
ditanah terbuka atau lapangan jarak dengan
penghalang minimal 1 kali tinggi benda itu dari tiang anemometer.
Arah
diukur dinyatakan dalam puluhan derajat.
Kecepatan
dapat diukur dengan tiga buah mangkok (cups) yang letaknya sejajar dengan vane
arah Timur-Barat.
Terdiri
dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.
Dipasang
dengan ketinggian 2 meter.
Pembacaan
alat ini dengan angka satuan 6 digit.
Cara kerja alat :
Angin akan diterima dan mangkuk akan
berputar, putaran ini akan menggerakan speedmeter melalui sistem.
Prinsip kerja : System mekanik
(gir).
Cara Kerja:
Mangkok
akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka angka yang terdapat
pada counter akan bertambah bilangannya dari counter tersebut akan diketahui
arah dan kecepatan angin rata-rata. Dalam satuan km/ jam.
10. Actinograph
Actinograph merupakan alat untuk mengukur
total intensitas dari radiasi matahari langsung. Maksud dari pengukuran
intensitas radiasi matahari ini adalah untuk mengetahui total intensitas
radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan
oleh atmosfer
Cara kerja:
jika terdapat radiasi matahari yang
mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam akan
menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang
dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap panas.
Diantara lempengan tersebut
disambung dengan pena yang apabila terjadi perubahan temperatur menyebabkan
perubahan panjang sehingga potongan lempeng logam tersebut akan menggerakkan
pena. Pena tersebut bergerak naik turun.Makin besar intensitas radiasi matahari
yang mengenai lempengan logam maka makin besar pula perbedaan temperatur kedua
logam tadi. Semakin besar perbedaan temperatur semakain besar pula perbedaan
panjang sehingga pena bergerak semakin tinggi.
Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan
secara mekanis. Pena bergerak naik turun pada pias yang yang digulung pada
silinder jam sehingga dapat membuat jejak (grafik) pada kertas pias yang
direkatkan pada silinder yang berputar. Kertas pias tersebut terdapat skala
waktu dan satuan luas Dari kertas pias tersebut dapat kita peroleh hasil
rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu tempat selama waktu tertentu
( harian atau mingguan).
Cara kerja alat :
Logam putih memantulkan radiasi yang
jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimannya sehingga perbedaan
murni akan dapat menunjukkan besarnyaintensitas radiasa matahari yang ditangkap
oleh sensor.
Prinsip kerja : Beda mulai logam
hitam dan putih
11. Barometer
Barometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum
digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi
menandakan
cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan badai.
12. Termohigrograph
Termohigrograph merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur kelembaban udara.Alat
ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis.Alat ini dipasang didalam
sangkar agar tidak terkena sinar matahari atau hujan dan angin secara langsung.Terdapat
sensor rambut yang dapat mengembang untuk mengetahui temperatur dengan mencatat
otomatis.Jika temperatur naik, sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena
keatas, dan sebaliknya.Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi
kelembaban nisbi udara.Bila udara lembab rambut mengembang, menggerakkan
engsel, diteruskan ketangkai pena sehingga tangkai pena naik. Begitu juga
sebaliknya.
Cara kerja :
kenaikan
kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut mengembang
dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan
menggoreskan pada kertas grafik.
Prinsip kerja : berdasarkan sifat
kembang kerut benda HIgroskopis.
13. Anemometer
Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata angin.
Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata angin.
Selain itu
juga digunakan theodolit sebagai pengukur arah dan kecepatan angin. Pengamatan
dengan menggunakan theodolit dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 20.00 dan
khusus pada malam hari digunakan lampion, dan siang harinya menggunakan balon
sebagai obyek untuk diamatai arah dan kecepatan angin. Alat ini berfungsi
setiap hari kecuali pada saat hujan.
14. High Volume Air Sampler
Fungsi : Pengukur partikel kecil
padat aerosol di udara (debu, carbon dll)
Satuan : Mikrogram/ m³
Terdapat
motor prnghisap dan flow rate pengukur kecepatan aliran udara masuk
.
cara kerja :
cara kerja :
Udara
dihisap melalui celah samping penutup, sehingga partikel kecil padat menempel
pada pias/filter yang telah terpasang.
Sebelumnya
berat filter sudah ditimbang terlebih dahulu, sesudah pengoperasian selama
beberapa jam berat filter akan ditimbang kembali dan dianalisa.
Ambang
batas polusi udara = 260 µgr/m³
15. Termometer Bola Basah
Alat ini berfungsi untuk
mengukur suhu udara. Pada saaat pengukuran alat ini dipasang
berdampingan dengan termometer bola kering pada tiang statis.
Termometer ini terdiri dari
tabung gelas yang didalamnya terdapat pipa kapiler. Pada ujung
yang lain dihubungkan dengan air yang ada pada bak
(dihubungkan dengan kain muslin dan baik air
dihubungkan dengan udara luar).
Cara
kerja :
Termometer bola basah
dalam proses kerjanya dihubungkan dengan udara luar
melalui kain
muslin yang dihubungkan dengan air. Pada dasarnya alat
ini bekerja
melalui prosespenguapan. Pada
saaat suhu naik maka air yang ada pada kain muslin akan
menguap sehingga air raksa dalam pipa kapiler
bergerak turun dan menyusut.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
- Dalam Meteorology dan Klimatologi mengkaji aspek-aspek dan
fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca dan iklim
- Alat - Alat Metereologi yang biasa digunakan untuk
mempermudah penelitian.
- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mempunyai
fungsi untuk melakukan penulisan hasil pembacaaan atau pengukuran alat
meteorology.
B.
SARAN
Melakukan pengamatan terhadap cuaca dan iklim membutuhkan ketepatan dan keakuratan. Sehingga diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat meteorologi dan klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya.
Melakukan pengamatan terhadap cuaca dan iklim membutuhkan ketepatan dan keakuratan. Sehingga diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat meteorologi dan klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar