Selasa, 15 April 2014

LAPORAN KKL PRATIKUM METEOROLOGI/KLIMATOLOGI DI STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN


Laporan Praktikum Meteorologi/Klimatologi
di Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin






Oleh
Devin Ardhi Saputra
NIM/BP  : 1205894/ 2012
Jurusan Geografi
PRODI Pendidikan Geografi
Fakultas ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2013

                                                                                    

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas  berkat rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga proses penyusunan laporan hasil study lapangan di Stasiun Klimatologi kelas II Sicincin dapat terlaksana dengan baik.
            Penyusunan laporan praktek ini tidak lepas dari peran serta, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang berkontribusi bagi terselesainya laporan ini. Oleh karena itu penyusun tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada para pembimbing, baik dosen maupun kordinator lapangan selama praktek, teman- teman peserta kegiatan KKL Praktikum Meteorologi/Klimatologi  serta semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam proses penyusunan laporan praktek ini.
            Namun sebagai manusia biasa yang jauh dari sempurna, sudah tentu tidak terlepas dari kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan dari Laporan ini.
Akhir kata, mudah- mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta menambah ilmu pengetahuan kita.




Padang, April 2013





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Untuk menambah pengetahuan dan menjalani konsep yang selama ini di dapat dari perkuliahan di dalam ruangaan kampus maka perlu dilakukan praktek untuk memperdalam teori tersebut.Karna Pelajaran yang telah diperoleh dalam ruang kuliah tidak hanya cukup pada pengetahun konsep saja, maka butuh dibenarkan dalam bentuk pengkajian.Yakni dalam aplikasi dilapangan.
Dari itu semua maka mata kuliah Pratikum Meteorologi/ Klimatologi perlu ditinjau langsung kelapangan. Maka dipilih Badan Meteorologi/Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Kelas II Sicincin sebagai tempat study lapangan .Kemudian semua hasil study di lapangan tersebut di susun dalam bentuk laporan.
Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin sebagai suatu stasiun cuaca yang memberikan informasi keadaan atmosfer Bumi, khususny Sumatera Barat dakam setiap harinya.Sehingga penduduk Sumatera Barat dapat melakukan perencanaan kegiatan yang harus dilakukan apabila terjadi perubahan keadaan atmosfer yang signifikan sewaktu-waktu.
Di Sumatera Barat sendiri ada beberapa stasiun meteorologi/klimatologi dibawah naungan BMKG. Diantaranya, (I) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW), Koto Tabang, Kab. Agam (II) Stasiun Meteorologi Kelas II, Tabing, Padang (III) Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim, Teluk Bayur, Padang (IV) Stasiun Klimatologi Kelas II Sicincin, Padang-Pariaman.
Semua stasiun meteorologi dan klimatologi ini sangat bermanfaat dalam pemberian informasi cuaca setiap harinya.Memudahkan masyarakat dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi keadaan atmosfer tersebut.






B.     Tujuan Praktikum
            Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Mahasiswa  dapat  memahami
eteor-unsur  pembentukan cuaca/iklim,  juga dapat memahami cara kerja alat-alat eteorology/klimatologi serta dapat mengumpulkan  dan mengolah datanya serta mempublikasikan hasil pengolahan.

C.       Lokasi Praktikum

Lokasi  praktek  ini dilaksanakan di  Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II  Sicincin.

D.       Waktu praktikum
Praktek lapang ini  dilaksanakan pada  hari Kamis,  25 April 2013.

E.       Alat dan Bahan
Tersedia  di Stasiun BMKG Kelas II Sicincin.





















BAB II
PEMBAHASAN


1.      Alat Penakar Hujan Type Hellman
Alat ini bekerja secara otomatis, Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi


Cara Kerja Alat :
Pada saat terjadi hujan, air hujan  yang jatuh akan masuk kedalam mulut corong kemudian diteruskan dalam saluran pelampung. Bila hujan berlangsung terus, maka pelampung akan terangkat dan pena pencatat akan terangkat pula dan akan membentuk grafik pada kertas pias, bila pena pencatat telah menunjukakan angka 10 maka pena tersebut akan kembali ke angka nol begitu seterusnya sampai hujan berhenti dan apabiala air dalam pelampung telah penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis yaitu:
- Garis vertikal yang menunjukkan besar kecilnya curan hujan.
- Garis horizontal yang menunjukkan jam (waktu) sealama turunnya hujan.
Jumlah curah hujan dalam sehari berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada kertas

2.      Alat Penakar Hujan Tipe OBS (Observatorium)
Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabung yang berbentuk corong,dicat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari dan mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan.
Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam 07.00 pagi.


Cara kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.
2
Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 jam)
Bila tidak ada hujan,maka data ditulis (-)
Bila hujan lebih kecil dibulatkan ke nol (0)
Bila hujan lebih besar dari nol ditulis (1)
3.      Alat Penakar Hujan Tipe ARG
Alat ini bekerja secara otomatis, Alat ini berfungsi untuk mengukur besarnya curah hujan dalam satu dalam satuan (mm) pengamatan yang dilakukan dimulai pada jam 07.00 pagi

Cara kerja:
Pada saat terjadi hujan, air hujan  yang jatuh akan masuak kedalam mulut corong kermudian diteruskan dalam saluran pelampung. Lalu data akan tercatat pada monitor , kemudian data akan dikirim ke komputer


4.      Panci Evaporasi ( Panci Penguapan)
Alat  ini berfungsi untuk  mengetahui besarnya  penguapan  radiasi langsung dari matahari.


cara  kerja :
Panci penguapan  diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm, pengukuran dilaksanakan  pada  permukaan air dalam keadaan  tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung  pengaman

didekatkan ke panci dengan maksud agar  permukaan air tetap  tenang dan tidak  terlalu  bergelombang. Sesudah  itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung  panci dari hungging  di dalam tabung  pengaman. Skrup pengontrol  yaitu berada  di atas penyangga hugging  berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun  angka  yang  dibaca adalah  angka  yang terdapat tegak lurus dengan sekrup pengontrol.
Air dalam panci dan merembes dan akan mengisi permukaan, selisih pengamatan hari pertama dan pengamatan hari kedua diukur sebagai besarnya penguapan pada hari itu.

Prinsip kerja : pengukur selisih tinggi permukaan air.

5.      Radiameter Gun Bellani
Berfungsi untuk mengukur  intensitas  matahari secara komulatif pada suatu  periode (harian) yang  dinyatakan dalan suatu kalori. Tinggi alat  secara  keseluruhan adalah 64 cm. Radiator  Gun bellani ini dipasang pada  sebuah tabung yang ditanam di dalam tanah.  Juga yang nampak dari luar  hanya  bola kacanya karena ada  pennyangga  bola kaca yang  posisisnya sejajar dengan per mukaan tanah sehingga  sinar matahari dapat jatuh dengan  tepat pada  alat,sehingga  pipa  kaca dari alat ini tersembunyi dalam tabung di dalam tanah.




Cara  kerja
Sinar matahari pada  pagi  hari pertama kali tiba pada permukaan kuba kaca, kemudian diteruskan lewat ruang  hampa dalam bentuk panas dan  tiba pada permukaan berwarna hitam. Warna hitam pada tembaga dimaksudkan agar semua radiasi tiba dipermukaan bola tembaga dan dirubah dalam bentuk energi kalor.Sehingga keadaan suhu dalam tabung bertambah. Suhu yang tinggi itu digunakan untuk menguapkan air

dalam bola hitam. Makin tinggi intensitas radiasi matahari makain banyak pula air yang
menguap, uap ini selanjutnya akan masuk kedalam tabung buret. Sehingga uap air tadi dirubah dalam bentuk cair.
Untuk mengetahui intensitas yaitu dengan melihat jumlah air yang tertampung dalam tabung skala, kemudian langsung dibalik sampai air dalam pipa terserap kedalam bola hitam (kemudian dibaca sebagai pembacaan pertama) setelah itu alat dimasukkan kembali kedalam tanah.

6.       Cambell stokes
Fungsi alat ini yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahari yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari dari bekas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari bersianar pada hari tersebut.


Prinsip kerja    : Pemfokusan sinar matahari
  Cara kerja alat:
            sinar ditangkap oleh lensa dan di fokuskan ke atas kertas pias hingga terbakar. Kemudian panjang kertas pias yang terbakat akan diukur untuk mengetahui panjang penyinaran.Pada saat matahari  bersinar. Sinar  yang jatuh pada  bola  kaca akan dikumpulkan dan difokuskan pada suatu titik dan diarahkan pada kertas  pias. Kertas  pias  akan menerima  sinar dalam benntuk  titik  api dan meninggalkan  bekas  terbakar pada  kertas  pias,panjang  bekas  terbakar pada  kertas  pias merupakan  lama penyinaran sinar matahari.

7.      Termometer Tanah Berumput
Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya.
Cara kerja alat:
Termometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam

tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhutanah akan naik
menyeababkan air raksa dalam reservoir termometer akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.







8.      .      Thermometer Tanah Gundul
Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu tanah gundul dan tanah berumput.

Cara Kerja:
Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.


9.      Cup Counter Anemometer
Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin rata-rata.
  Ditempatkan ditanah terbuka atau lapangan jarak dengan penghalang minimal 1 kali tinggi benda itu dari tiang anemometer.
Arah diukur dinyatakan dalam puluhan derajat.
Kecepatan dapat diukur dengan tiga buah mangkok (cups) yang letaknya sejajar dengan vane arah Timur-Barat.
Terdiri dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.
Dipasang dengan ketinggian 2 meter.
Pembacaan alat ini dengan angka satuan 6 digit.

Cara kerja alat :
Angin akan diterima dan mangkuk akan berputar, putaran ini akan menggerakan speedmeter melalui sistem.

Prinsip kerja : System mekanik (gir).


Cara Kerja:
Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar maka angka yang terdapat pada counter akan bertambah bilangannya dari counter tersebut akan diketahui arah dan kecepatan angin rata-rata. Dalam satuan km/ jam.

10.  Actinograph
Actinograph merupakan alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi matahari langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer

Cara kerja:
jika terdapat radiasi matahari yang mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap panas.
Diantara lempengan tersebut disambung dengan pena yang apabila terjadi perubahan temperatur menyebabkan perubahan panjang sehingga potongan lempeng logam tersebut akan menggerakkan pena. Pena tersebut bergerak naik turun.Makin besar intensitas radiasi matahari yang mengenai lempengan logam maka makin besar pula perbedaan temperatur kedua logam tadi. Semakin besar perbedaan temperatur semakain besar pula perbedaan panjang sehingga pena bergerak semakin tinggi.
Sistem pencatatan pena pada pias dilakukan secara mekanis. Pena bergerak naik turun pada pias yang yang digulung pada silinder jam sehingga dapat membuat jejak (grafik) pada kertas pias yang direkatkan pada silinder yang berputar. Kertas pias tersebut terdapat skala waktu dan satuan luas Dari kertas pias tersebut dapat kita peroleh hasil rekaman intensitas radiasi matahari total di suatu tempat selama waktu tertentu ( harian atau mingguan).

     Cara kerja alat :
Logam putih memantulkan radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimannya sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnyaintensitas radiasa matahari yang ditangkap oleh sensor.

Prinsip kerja : Beda mulai logam hitam dan putih


11.      Barometer
Barometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi

menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.



12.  Termohigrograph
Termohigrograph merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Alat ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis.Alat ini dipasang didalam sangkar agar tidak terkena sinar matahari atau hujan dan angin secara langsung.Terdapat sensor rambut yang dapat mengembang untuk mengetahui temperatur dengan mencatat otomatis.Jika temperatur naik, sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya.Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.Bila udara lembab rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai pena sehingga tangkai pena naik. Begitu juga sebaliknya.

Cara kerja :
kenaikan kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut mengembang dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan menggoreskan pada kertas grafik.
Prinsip kerja : berdasarkan sifat kembang kerut benda HIgroskopis.


13.  Anemometer
      Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata angin.
Selain itu juga digunakan theodolit sebagai pengukur arah dan kecepatan angin. Pengamatan dengan menggunakan theodolit dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 20.00 dan khusus pada malam hari digunakan lampion, dan siang harinya menggunakan balon sebagai obyek untuk diamatai arah dan kecepatan angin. Alat ini berfungsi setiap hari kecuali pada saat hujan.

14.  High Volume Air Sampler


   Fungsi : Pengukur partikel kecil padat aerosol di udara (debu, carbon dll)
    Satuan  : Mikrogram/
      Terdapat motor prnghisap dan flow rate pengukur kecepatan aliran udara masuk
.
cara kerja :
      Udara dihisap melalui celah samping penutup, sehingga partikel kecil padat menempel pada pias/filter yang telah terpasang.
Sebelumnya berat filter sudah ditimbang terlebih dahulu, sesudah pengoperasian selama beberapa jam berat filter akan ditimbang kembali dan dianalisa.
Ambang batas polusi udara = 260 µgr/m³

15.  Termometer Bola  Basah
Alat ini berfungsi untuk mengukur  suhu  udara. Pada saaat pengukuran alat  ini dipasang berdampingan dengan termometer bola  kering pada  tiang statis.
Termometer ini terdiri  dari tabung gelas yang  didalamnya terdapat  pipa kapiler. Pada ujung yang  lain  dihubungkan dengan air yang ada  pada  bak (dihubungkan dengan  kain  muslin dan  baik air  dihubungkan dengan udara luar).

Cara  kerja :
Termometer  bola basah dalam  proses kerjanya  dihubungkan dengan udara luar 

melalui  kain  muslin  yang  dihubungkan dengan air. Pada dasarnya  alat  ini bekerja 
melalui  prosespenguapan. Pada saaat  suhu naik maka  air yang ada  pada kain  muslin akan menguap sehingga  air  raksa  dalam  pipa kapiler  bergerak turun dan  menyusut.












BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
-      Dalam Meteorology dan Klimatologi mengkaji aspek-aspek dan fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca dan iklim
-      Alat - Alat Metereologi yang biasa digunakan untuk mempermudah penelitian.
-      Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mempunyai fungsi untuk melakukan penulisan hasil pembacaaan atau pengukuran alat meteorology.

B.     SARAN
Melakukan pengamatan terhadap cuaca dan iklim membutuhkan ketepatan dan keakuratan. Sehingga diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat meteorologi dan klimatologi serta dapat  mengumpulkan dan mengolah datanya.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar