Selasa, 15 April 2014

MORFOLOGI LAUT


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Lapisan permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan . Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Panorama permukaan dasar laut atau morfologinya merupakan gambaran dasar laut sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakkan  : pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Dan  bentuk morfologi tersebut,  umumnya berkaitan dengan proses-proses geologi seperti pergerakan lempeng - lempeng di bumi sehingga terbentuklah relief dari pembentukan dan perkembangannya baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Pengetahuan  mengenai topografi dasar laut bermula dari pemetaan-pemetaan yang sudah sejak lama dilakukan orang. Pada mulanya pengetahuan ini diperoleh dengan cara mengukur kedalaman laut dengan teknik yang sangat sederhana yakni dengan mengulurkan tali atau kabel yang diberi bandul pemberat ke dalam laut hingga menyentuh dasar (wiresounder).Tentu dengan teknik ini banyak kekurangan dan kelemahannya. Dengan cara ini pengukuran kedalaman laut memerlukan waktu lama, teknik ini baik digunakan untuk mengukur dasar laut dengan lereng-lereng yang curam. Pengukuran kedalaman laut yang lebih cepat dapat menggunakan alat-alat pemancar gema suara (echosounder). Dengan teknik ini pengukuran dapat dilakukan dengan cepat, karena kecepatan merambat suara pada air rata-rata 1.600 meter per detik. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut ditempat itu. Dengan prinsif teknologi inilah pengetahuan tentang topografi dasar laut (peta batimetri) semakin disempurnakan. Maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai morfologi laut.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan morfologi laut ?
2.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya morfologi laut ?
3.      Bagaiman bentuk-bentuk morfologi laut ?



C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan morfologi laut ?
2.      Untuk mengetahui Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya morfologi laut ?
3.      Untuk mengetahui Bagaiman bentuk-bentuk morfologi laut ?
D.    Manfaat
Dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai morfologi laut seperti faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana keadaan morfologi laut itu sendiri.






















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian morfologi laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Morfologi laut merupakan kenampakan bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga eksogen dan tenaga endogen yang mebentuk relief permukaan laut
B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Morfologi Laut
1.      Proses vulkanisme  ( gunung berapi )
2.      Pengelupasan oleh arus laut seperti  erosi, ombak, angin dan proses atmosfer.
3.      Pergeseran lempeng
a.       Subduction atau tumbukan yaitu terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu lempeng tersebut menghujam ke bawah.Dimana ini akan menyebabkan terjadinya palung laut       
b.      Divergen atau sebar-pisah yaitu terjadi karena lempeng-lempeng bergerak saling menjauh. Disini biasanya di tandai dengan terbentuknya kerak bumi baru.
c.       Sesaran yaitu terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah berlawanan
4.      Gempa bumi
Dengan adanya gempa bumi akan mengakibatkan perubahan bentu dan posisi dari morfologi laut.

C.     Bentuk-Bentuk Morfologi Laut   
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.           Gunung laut
Gunung laut didefinisikan oleh ahli kelautan yaitu gunung yang tingginya paling sedikit memiliki kerendahan 1.000 meter (3.281 kaki) di atas dasar laut. Puncak gunung laut sering biasanya terhitung ratusan sampai ribuan meter dari bawah permukaan, dan karena itu dianggap dalam laut dalam.  Ada sekitar 100.000 gunung laut di seluruh dunia, gunung laut bisa dijumpai dalam berbagai bentuk bentuk dan ukuran, dan mengikuti pola yang khas dari pertumbuhan, kegiatan, dan kepunahan gunung itu sendiri.        
Gunung laut terbentuk jutaan tahun yang lalu oleh vulkanisme  gunung berapi yang sudah punah, yang kemudian naik secara tiba-tiba dari dasar laut ke permukaan dengan tingginya 1,000-4,000 meter (3,000-13,000 kaki).  Gunung laut juga bisa membentuk rantai panjang pulau dan bisa ditemukan di semua lautan luas di dunia terutama di Mediterania, dan  Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan di Samudera Pasifik, dan sisanya tersebar di sebagian besar melintasi Atlantik dan Hindia. 

Gambar 1: Gunung Laut        
 a.  Jenis Gunung Laut
a.       Gunung api bawah Laut (seamount),
 Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1km) dari dasar laut. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.                
    Gambar 2 : Seamount
Proses Terbentuknya Seamoun


Gambar 3: proses terbentuknya seamoun
Secara umum  gambar diatas memperlihatkan bagaimana terbentuknya seamount atau gunung laut. Cara paling mudah barangkali adalah dengan melihat proses tektonik lempeng (plate tectonic) seperti gambar paling atas itu.
      Di Daerah pemekaran samudra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Persis arus air ketika merebus air. Kalau merebus air yang keluar itu gelembung udara, tetapi ini yang keluar material dari lapisan mantel atas yang cair.           
      Yang berwarna merah-biru dibawah ini merupakan kerak samudra. Sedangkan yang hijau disebut kerak benua. Kerak samudra ini selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra.
1.      Pada saat keluar tentusaja ada yang berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut.
  1. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samudra dan terus terbawa oleh kerak samudra menuju zona penunjaman disebelah kanan.
  2. Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif.
  3. Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samudra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.
    Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif.
2.      Bukit
Bukit ini dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
3.      Pinnacle, berbentuk pilar yang lebih kecil.
b.      Penyebaran gunung laut
Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India. Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya.

Gambar 4 : Peta Penyebaran 'Seamount' di Dunia
2.       Guyot
Guyot yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut.  Puncak guyot berbentuk datar dan diameternya dapat mencapai 10 km (6mil). Guyot ini merupakan bekas dari sebuah gunung api. Guyots paling sering ditemukan di kisaran samudera pasifik.
Gambar 5 : Guyot
Diperkirakan ada sekitar 2000 guyot di cekungan pasifik. Guyot menunjukan bukti bahwa telah terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef),   karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang tererndam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya gutot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleh punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid menyebar dari waktu ke waktu karena terdorong lava cair dibawah permukaan bumi dan  hali ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.
3.      Punggung laut (ridge)
Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Punggung laut terjadi karena tenaga endogen yang berupa proses tekanan vertical.Sebagian dari punggung laut ada juga yang muncul di atas perrnukaan air laut Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya. Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.    
Contoh: punggung laut Sibolga dan
Punggung Laut Snehus
Gambar 6 : Punggung Laut
4.      Palung Laut (Trench / trog)
 Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Trench penampang sampingnya berbentuk V dan Trough penampang sampingnya berbentuk U. Kedalaman palung bisa mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.
Gambar 7 : Palung Laut
Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
Palung laut juga bisa terjadi akibat menyusupnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua. jadi lokasinya berada di daerah2 tumbukan lempeng benua dan samudera, seperti di barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa.
Palung-laut dalam merupakan alur atau parit yang panjang dan relatif sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan. Beberapa diantaranya di bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini mempunyai kedalaman lebih dari 10 000 meter di bawah muka air laut. Pada tempat ini terjadi penunjaman lempeng-lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga terjadi penghancuran dari kerak tersebut. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali.
5.      Ambang laut (drempel)
Ambang laut (drempel), adalah bagian dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam. Bentuk ambang laut bagai bukit di antara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut Sulu dan selat Gilbatar
 Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
 
Gambar 8 : Ambang Laut
6.      Lubuk laut (basin)
Lubuk laut (basin), yaitu  bentukan dasar laut dalam yang membulat dan cekung sebagai akibat adanya gerakan lempeng tektonik maka terjadi pemerosotan dasar laut. Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palunglaut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu bentuknya yang membulat dan kedalamannya juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda dan lubuk laut sulawesi.
Gambar 9 : Lubuk Laut
7.      Atol
Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar. Prose terbentuknya atol adalah sebagai berikut :
a.        Terjadi aktivitas magmatik pada suatu titik panas (hotspot);  titik panas tersebut kemudian tumbuh dan berkembang menjadi gunung berapi yang berada di dasar samudra;
b.      Setelah gunung berapi dasar samudra itu meletus dan menjadi tidak aktif;
c.        dalam beberapa juta tahun gunung berapi tersebut berubah menjadi pulau yang kemudian mengalami pergeseran dari posisi semula oleh pergerakan kerak bumi;
d.      Pulau tersebut kemudian ditumbuhi beberapa formasi karang menjumbai (fringing reefs) yang kemudian berkembang menjadi barrier eefs, atol dan terakhir menjadi sebuah gunung kecil di laut (guyot).
 Secara garis besar perkembangan gunung berapi menjadi atol adalah demikian, dan proses tersebut akan terulang kembali pada gunung berapi yang terbentuk kemudian. Untuk lebih jelasnya gambaran skematis tentang skenario
Gambar 10. Gambaran skematis perkembangan suatu gunung api menjadi atol
9.      Pematang samudra (Ridge)
Pematang samudra (Ridge) adalah dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit serta di kanan kirinya terdapat laut dalam. Contoh: Pematang samudra di Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik
10.  Pulau di tengah laut
Pulau yang menyembul di permukaan air dapat ditemukan hampir di seluruh laut-laut berkarang. Pulau ini muncul beberapa meter diatas pasang tertinggi dan terdiri dari pasir. pecahan cangkang atau batuan karang yang solid. Fenomena ini terbentuk selama perioda resen pada saat terjadinya penurunan lempeng kerak bumi
(subsidence) di dasar samudra. Erosi selalu terjadi disekeliling pulau ini sehingga keberadaan pulau ini secara alami hanya berlangsung beberapa saat.  
a.       Continental Island ( Pulau-Pulau Benua )
Beberapa pulau seperti Greenland dan Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan bagian dari massa tanah daratan benua yang kemudian terpisah.
b.      Island Arc ( Kumpulan Pulau-Pulau )
Kumpulan pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia juga mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi mereka mempunyai asal yang berbeda


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Morfologi laut merupakan kenampakan bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga eksogen dan tenaga endogen yang mebentuk relief permukaan laut
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Morfologi Laut
1.      Proses vulkanisme  ( gunung berapi )
2.      pergerakan air bawah yang dihasilkan oleh punggung samudera
3.      Penelupasan oleh arus laut seperti  erosi, ombak, angin dan proses atmosfer.
4.      Pergeseran lempeng yang terdiri dari : subduction, divergen , sesaran
Bentuk-Bentuk Morfologi Laut         
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.      Gunung laut yaitu gunung yang tingginya paling sedikit memiliki kerendahan 1.000 meter (3.281 kaki) di atas dasar laut.  Jenis Gunung Laut yaitu :
a.      Gunung api bawah Laut (seamount),
b.       Bukit
c.       Pinnacle
4.       Guyot (tablemount )yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar.
5.      Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut.
6.      Palung Laut (Trench / trog) adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit.
7.      Ambang laut (drempel), adalah bagian dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam.
8.      Lubuk laut (basin), yaitu  bentukan dasar laut dalam yang membulat dan cekung sebagai akibat adanya gerakan lempeng tektonik maka terjadi pemerosotan dasar laut.
9.      Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar.
10.  Pematang samudra (Ridge) adalah dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit serta di kanan kirinya terdapat laut dalam.
B.     Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang arus lau samudera pasifik, lebih jauhnya penulis berharap semoga kita semua dapat memahami arus laut di bawah permukaan laut samudera pasifik




















Daftar Pustaka