BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Lapisan
permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan . Seperti halnya bentuk muka
bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam.
Panorama permukaan dasar laut atau morfologinya merupakan gambaran dasar laut
sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakkan : pegunungan, gunung api, lereng, dataran,
lembah, parit dan channel. Dan bentuk
morfologi tersebut, umumnya berkaitan
dengan proses-proses geologi seperti pergerakan lempeng - lempeng di bumi
sehingga terbentuklah relief dari pembentukan dan
perkembangannya baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Bedanya
bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan.
Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Pengetahuan mengenai topografi dasar laut bermula dari
pemetaan-pemetaan yang sudah sejak lama dilakukan orang. Pada mulanya
pengetahuan ini diperoleh dengan cara mengukur kedalaman laut dengan teknik
yang sangat sederhana yakni dengan mengulurkan tali atau kabel yang diberi
bandul pemberat ke dalam laut hingga menyentuh dasar (wiresounder).Tentu dengan
teknik ini banyak kekurangan dan kelemahannya. Dengan cara ini pengukuran
kedalaman laut memerlukan waktu lama, teknik ini baik digunakan untuk mengukur
dasar laut dengan lereng-lereng yang curam. Pengukuran kedalaman laut yang
lebih cepat dapat menggunakan alat-alat pemancar gema suara (echosounder).
Dengan teknik ini pengukuran dapat dilakukan dengan cepat, karena kecepatan merambat
suara pada air rata-rata 1.600 meter per detik. Jarak waktu yang diperlukan
untuk perambatan bolak-balik dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut
ditempat itu. Dengan prinsif teknologi inilah pengetahuan tentang topografi
dasar laut (peta batimetri) semakin disempurnakan. Maka dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai morfologi laut.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan morfologi laut ?
2. Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya morfologi laut ?
3. Bagaiman
bentuk-bentuk morfologi laut ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui Apa yang dimaksud dengan morfologi laut ?
2. Untuk
mengetahui Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya morfologi laut ?
3. Untuk
mengetahui Bagaiman bentuk-bentuk morfologi laut ?
D. Manfaat
Dengan
adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai
morfologi laut seperti faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana keadaan
morfologi laut itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
morfologi laut
Seperti
halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di
lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan
sekasar relatif di daratan. Morfologi laut
merupakan kenampakan bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga
eksogen dan tenaga endogen yang mebentuk relief permukaan laut
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Morfologi Laut
1. Proses vulkanisme ( gunung
berapi )
2. Pengelupasan
oleh arus laut seperti erosi, ombak,
angin dan proses atmosfer.
3. Pergeseran
lempeng
a. Subduction
atau tumbukan yaitu terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu lempeng
tersebut menghujam ke bawah.Dimana ini akan menyebabkan terjadinya palung laut
b. Divergen
atau sebar-pisah yaitu terjadi karena lempeng-lempeng bergerak saling menjauh.
Disini biasanya di tandai dengan terbentuknya kerak bumi baru.
c. Sesaran
yaitu terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah berlawanan
4. Gempa
bumi
Dengan adanya gempa
bumi akan mengakibatkan perubahan bentu dan posisi dari morfologi laut.
C.
Bentuk-Bentuk Morfologi
Laut
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.
Gunung
laut
Gunung laut didefinisikan oleh ahli kelautan yaitu gunung
yang tingginya paling sedikit memiliki kerendahan 1.000 meter (3.281 kaki) di
atas dasar laut. Puncak gunung laut sering biasanya terhitung ratusan sampai
ribuan meter dari bawah permukaan, dan karena itu dianggap dalam laut
dalam. Ada
sekitar 100.000 gunung laut di seluruh dunia, gunung laut bisa dijumpai dalam
berbagai bentuk bentuk dan ukuran, dan mengikuti pola yang khas dari
pertumbuhan, kegiatan, dan kepunahan gunung itu sendiri.
Gunung laut terbentuk jutaan tahun yang lalu oleh vulkanisme gunung berapi yang sudah punah, yang kemudian
naik secara tiba-tiba dari dasar laut ke permukaan dengan tingginya 1,000-4,000
meter (3,000-13,000 kaki). Gunung laut
juga bisa membentuk rantai panjang pulau dan bisa ditemukan di semua lautan
luas di dunia terutama di Mediterania, dan Hampir setengah dari gunung
laut di dunia ditemukan di Samudera Pasifik, dan sisanya tersebar di sebagian
besar melintasi Atlantik dan Hindia.
Gambar 1: Gunung Laut
a. Jenis Gunung Laut
a. Gunung api
bawah Laut (seamount),
Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah
gunung yang naik dari dasar laut dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter
(1km) dari dasar laut. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan
gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari
kedalaman dasar laut.
Gambar 2 :
Seamount
Proses Terbentuknya Seamoun
Gambar 3: proses terbentuknya
seamoun
Secara umum gambar diatas memperlihatkan bagaimana
terbentuknya seamount atau gunung laut. Cara paling mudah barangkali adalah
dengan melihat proses tektonik lempeng (plate tectonic) seperti gambar paling
atas itu.
Di Daerah pemekaran samudra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Persis arus air ketika merebus air. Kalau merebus air yang keluar itu gelembung udara, tetapi ini yang keluar material dari lapisan mantel atas yang cair.
Yang berwarna merah-biru dibawah ini merupakan kerak samudra. Sedangkan yang hijau disebut kerak benua. Kerak samudra ini selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra.
Di Daerah pemekaran samudra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Persis arus air ketika merebus air. Kalau merebus air yang keluar itu gelembung udara, tetapi ini yang keluar material dari lapisan mantel atas yang cair.
Yang berwarna merah-biru dibawah ini merupakan kerak samudra. Sedangkan yang hijau disebut kerak benua. Kerak samudra ini selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra.
1.
Pada saat keluar tentusaja ada yang
berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut.
- Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samudra dan terus terbawa oleh kerak samudra menuju zona penunjaman disebelah kanan.
- Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif.
- Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian
atas dari kerak samudra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan
ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak
samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk
gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagiam
barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru
dan gunung api yang lain yang masih aktif.
Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif.
2.
Bukit
Bukit
ini dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
3.
Pinnacle, berbentuk
pilar yang lebih kecil.
b.
Penyebaran gunung laut
Gunung laut,
didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang
cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak
samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra
Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India. Menurut
Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar
100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan
lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan
dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah
permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan
di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang
sebenarnya.
Gambar 4 : Peta Penyebaran 'Seamount' di Dunia
2. Guyot
Guyot yaitu
gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian
puncaknya datar. Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan
sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200
m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Puncak
guyot berbentuk datar dan diameternya dapat mencapai 10 km (6mil). Guyot ini
merupakan bekas dari sebuah gunung api. Guyots paling sering ditemukan di
kisaran samudera pasifik.
Gambar 5 :
Guyot
Diperkirakan ada
sekitar 2000 guyot di cekungan pasifik. Guyot menunjukan bukti bahwa telah
terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang
(reef), karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang
tererndam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan
proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor
lain yang menyebabkan terjadinya gutot adalah pergerakan bawah air yang
dihasilkan oleh punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid
menyebar dari waktu ke waktu karena terdorong lava cair dibawah permukaan bumi
dan hali ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.
3.
Punggung
laut (ridge)
Punggung laut
(ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Bentuk dari punggung
laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Punggung laut terjadi
karena tenaga endogen yang berupa proses tekanan vertical.Sebagian dari
punggung laut ada juga yang muncul di atas perrnukaan air laut Punggung laut dibatasi
oleh laut dalam di kanan kirinya. Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge,
sedangkan yang berlereng landai disebut rise.
Contoh: punggung laut Sibolga dan Punggung Laut Snehus
Contoh: punggung laut Sibolga dan Punggung Laut Snehus
Gambar 6 : Punggung Laut
4.
Palung
Laut (Trench / trog)
Palung adalah dasar laut sangat dalam dan
berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan
tidak terlalu curam disebut trench,
sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Trench penampang sampingnya berbentuk V dan Trough penampang sampingnya
berbentuk U. Kedalaman
palung bisa mencapai ± 7.000 – 11.000 meter.
Gambar 7 : Palung Laut
Aktivitas gunung
api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Fenomena ini yang
menyebabkan terjadinya gempabumi Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk
alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs).
Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut
yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak
bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan
yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng
secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi apabila dua lempeng
tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya
bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah
dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman
inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit
samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
Palung laut juga
bisa terjadi akibat menyusupnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua. jadi
lokasinya berada di daerah2 tumbukan lempeng benua dan samudera, seperti di
barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa.
Palung-laut dalam merupakan alur atau parit yang panjang dan relatif
sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan. Beberapa diantaranya di
bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini mempunyai kedalaman lebih dari
10 000 meter di bawah muka air laut. Pada tempat ini terjadi penunjaman
lempeng-lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga terjadi penghancuran dari
kerak tersebut. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas
gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut
yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan
pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api
kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan.
Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam
mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali.
5. Ambang laut (drempel)
Ambang laut (drempel),
adalah bagian dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam.
Bentuk ambang laut bagai bukit di antara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut Sulu dan selat Gilbatar Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
Contoh: ambang laut Sulu dan selat Gilbatar Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
Gambar 8 : Ambang Laut
6. Lubuk laut (basin)
Lubuk laut (basin), yaitu bentukan dasar laut dalam yang membulat dan
cekung sebagai akibat adanya gerakan lempeng tektonik maka terjadi pemerosotan
dasar laut. Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palunglaut, hanya berbeda
pada bentuknya saja, yaitu bentuknya yang membulat dan kedalamannya juga lebih
dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda dan lubuk
laut sulawesi.
Gambar
9 : Lubuk Laut
7.
Atol
Atol adalah
pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar. Prose
terbentuknya atol adalah sebagai berikut :
a.
Terjadi aktivitas magmatik pada suatu titik
panas (hotspot); titik panas tersebut
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi gunung berapi yang berada di dasar
samudra;
b.
Setelah gunung berapi dasar samudra
itu meletus dan menjadi tidak aktif;
c.
dalam beberapa juta tahun gunung berapi
tersebut berubah menjadi pulau yang kemudian mengalami pergeseran dari posisi
semula oleh pergerakan kerak bumi;
d.
Pulau tersebut kemudian ditumbuhi beberapa
formasi karang menjumbai (fringing reefs) yang kemudian berkembang menjadi
barrier eefs, atol dan terakhir menjadi sebuah gunung kecil di laut (guyot).
Secara garis besar perkembangan gunung berapi
menjadi atol adalah demikian, dan proses tersebut akan terulang kembali pada
gunung berapi yang terbentuk kemudian. Untuk lebih jelasnya gambaran skematis
tentang skenario
Gambar 10. Gambaran skematis
perkembangan suatu gunung api menjadi atol
9.
Pematang samudra (Ridge)
Pematang
samudra (Ridge) adalah dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit
serta di kanan kirinya terdapat laut dalam. Contoh: Pematang samudra di Samudra
Pasifik dan Samudra Atlantik
10. Pulau di tengah laut
Pulau yang
menyembul di permukaan air dapat ditemukan hampir di seluruh laut-laut
berkarang. Pulau ini muncul beberapa meter diatas pasang tertinggi dan terdiri
dari pasir. pecahan cangkang atau batuan karang yang solid. Fenomena ini terbentuk
selama perioda resen pada saat terjadinya penurunan lempeng kerak bumi
(subsidence)
di dasar samudra. Erosi selalu terjadi disekeliling pulau ini sehingga
keberadaan pulau ini secara alami hanya berlangsung beberapa saat.
a.
Continental Island ( Pulau-Pulau
Benua )
Beberapa
pulau seperti Greenland dan Madagaskar menurut sifat geologinya merupakan
bagian dari massa tanah daratan benua yang kemudian terpisah.
b.
Island Arc ( Kumpulan Pulau-Pulau )
Kumpulan
pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia juga mempunyai perbatasan dengan benua,
tetapi mereka mempunyai asal yang berbeda
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Morfologi
laut merupakan kenampakan bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga
eksogen dan tenaga endogen yang mebentuk relief permukaan laut
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Morfologi Laut
1. Proses vulkanisme (
gunung berapi )
2. pergerakan
air bawah yang dihasilkan oleh punggung samudera
3. Penelupasan
oleh arus laut seperti erosi, ombak,
angin dan proses atmosfer.
4. Pergeseran
lempeng yang terdiri dari : subduction, divergen , sesaran
Bentuk-Bentuk
Morfologi Laut
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1. Gunung
laut yaitu gunung yang tingginya paling sedikit
memiliki kerendahan 1.000 meter (3.281 kaki) di atas dasar laut. Jenis Gunung Laut yaitu :
a.
Gunung api bawah Laut (seamount),
b.
Bukit
c.
Pinnacle
4.
Guyot (tablemount )yaitu gunung di dasar laut
yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar.
5. Punggung
laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Bentuk dari
punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut.
6. Palung
Laut (Trench / trog) adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding
curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit.
7.
Ambang laut (drempel),
adalah bagian dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih dalam.
8.
Lubuk laut (basin), yaitu bentukan dasar laut dalam yang membulat dan
cekung sebagai akibat adanya gerakan lempeng tektonik maka terjadi pemerosotan
dasar laut.
9. Atol adalah pulau
karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar.
10.
Pematang
samudra (Ridge) adalah dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit
serta di kanan kirinya terdapat laut dalam.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah
ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang arus lau
samudera pasifik, lebih jauhnya penulis berharap semoga kita semua dapat
memahami arus laut di bawah permukaan laut samudera pasifik
Daftar
Pustaka